Oleksandr kesal dengan durasi perjalanan pulang yang terhitung lambat dan khawatir karena tidak mendengar kabar mengenai beberapa saudara laki-lakinya yang bergabung dengan militer selama beberapa hari terakhir.
Sama seperti yang lain, dia berencana naik bus ke perbatasan, masuk ke Ukraina dan bergabung dengan unit militer pertama yang dijumpainya.
Handphone Oleksandr terus berdering dengan panggilan dari teman-teman dan rekam kerjanya yang juga sedang merencanakan perjalanan pulang.
Dia tidak terkejut dengan apa yang dilakukan oleh teman-temannya yang masih berada di luar Ukraina.
Warga Ukraina tahu mahalnya nilai kemerdekaan, katanya, dan "sekarang kami harus siap membayarnya".
Oleksandr sudah pernah bertempur dan mendapatkan pelatihan militer namun di terminal bus di Polandia tersebut, banyak warga Ukraina yang melakukan perjalanan dengannya tidak punya pengalaman militer sama sekali.
"Sebenarnya saya adalah pelaut dan masih dalam kontrak, dan saya datang dari Amerika Serikat," kata Oleh Novikov.
"Rumah saya di Marioupol dikelilingi oleh Rusia. Istri, anak saya ada di dalamnya. jadi saya tidak bisa di luar, saya harus pulang.
"Saya akan bergabung dengan unit militer terdekat. Saya ingin berjuang. Saya tidak punya pengalaman. Saya warga sipil."
Baca Juga: Ukraina dan Rusia Gelar Dialog Perdamaian Pertama di Belarus
Diperkirakan ada sedikitnya dua juta warga Ukraina yang bekerja di luar negeri dan sekitar 70 persen di antara mereka adalah pria.