"Tentu sebagai parpol koalisi dan partai pendukung utama Pak Jokowi, merasa bangga dengan tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Pak Jokowi bahwa kinerja Jokowi dapat apresiasi yang tinggi dari publik," kata Saan secara daring dalam acara rilis survei LSI, Kamis (3/3/2022).
"Tapi apresiasi yang tinggi itu juga jangan dimanipulasi seakan-akan publik menghendaki penundaan pemilu atau perpanjang masa jabatan presiden," sambung Saan.
Sebelumnya diberitakan, mayoritas publik di Indonesia mengakui jika selama ini kinerja pemerintahan di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) memuaskan.
Namun, mayoritas tidak setuju dengan perpanjangan masa jabatan presiden yang dalam beberapa waktu terakhir terus mencuat di tengah publik.
Kesimpulan tersebut setidaknya tertuang dalam hasil survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) terbaru. Lembaga tersebut merilis hasil survei terkait dengan kepuasan publik atas kinerja Presiden Jokowi sekaligus sikap masyarakat terhadap wacana perpanjangan masa jabatan Jokowi.
Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan memaparkan mayoritas masyarakat puas dengan kinerja Jokowi atau sekira 66,3 persen, sedangkan yang tidak puas ada 29,9 persen dan sisanya 3,8 persen tidak tahu atau tidak menjawab.
Adapun rincian publik yang puas dengan kinerja Jokowi yakni, 7,5 persen sangat puas dan 58,8 persen cukup puas. Sedangkan publik yang tidak puas dengan kinerja Jokowi yakni, 23,7 persen kurang puas dan 6,2 persen tidak puas sama sekali.
"Survei kali ini pada Februari 2022 menemukan bahwa tingkat kepuasan terhadap presiden ada di angka 66.3 persen. Masih bagus. Jadi mayoritas masyarakat menyatakan puas atas kinerja pak jokowi sebagai presiden," kata Djayadi yang disampaikan secara daring, Kamis (3/3/2022).
Djayadi mengatakan, hasil survei tersebut nantinya juga akan menunjukan, apakah masyarkat yang puas maupun tidak puas dengan kinerja Jokowi tersebut mendukunng atau menilak terhadap wacana perpanjangan masa jabatan presiden.
Baca Juga: PDIP: Stop Polemik Wacana Menunda Pemilu dan Perpanjangan Masa Jabatan Presiden Jokowi
Ia mengemukakan, berdasarkan hasil survei lebih lanjut, ternyata publik yang menyatakan puas dengan kinerja Jokowi, belum tentu mendukung penambahan masa jabatan presiden.