GSBI: Setop Operasi Militer Rusia! AS - NATO Harus Berhenti Menghasut Perang di Ukraina

Sabtu, 05 Maret 2022 | 14:20 WIB
GSBI: Setop Operasi Militer Rusia! AS - NATO Harus Berhenti Menghasut Perang di Ukraina
Gabungan Serikat Buruh Indonesia atau GSBI dalam aksi menolak WTO. [dokumentasi GSBI]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

AS kekinian tengah menghadapi penurunan ekonomi dan pengaruh geopolitik yang memudar. Alhasil, AS berusaha menegaskan kekuatan militernya di seluruh dunia, terutama melawan saingannya, yakni Rusia dan China.

Dengan cara ini, AS berharap dapat meningkatkan keuntungan super kompleks industri militer, menjaga ekonominya tetap bertahan, dan menggunakan kekuatan militer superiornya untuk mempertahankan dominasi global.

Krisis Ukraina juga mengungkap kebangkrutan Rusia dan China yang, dalam upaya mereka untuk menegakkan kepentingan negara adidaya, berkontribusi membawa dunia lebih dekat ke perang.

Yanti melanjutkan, krisis Ukraina adalah ilustrasi lain bahwa kontradiksi antarimperialis di dunia semakin intensif. Cara kerja sistem imperialis menunjukkan kontradiksi ini hanya akan menjadi lebih buruk di masa depan.

"Di tengah situasi itu, pemerintahan Jokowi sebagai Ketua atau Presidensi G-20, tidak berdaya menjalankan amanat Konstitusi Republik Indonesia untuk bersama-sama rakyat dan bangsa di dunia mewujudkan perdamaian, serta mengatasi krisis ekonomi dan krisis kesehatan yang membawa kesengsaraan berkepanjangan rakyat Indonesia."

Atas hal tersebut, Yanti menegaskan GSBI mengutuk keras dan menentang semua tindakan imperialis yang terlibat dalam provokasi, hasutan dan perang di Ukraina dengan dalih apa pun.

"GSBI menyerukan kaum buruh Indonesia dan dunia bersama-sama mendesak operasi militer Rusia dihentikan. AS - NATO harus hentikan provokasi dan hasutan perang di Ukraina dan kawasan lainnya. Selamatkan rakyat dan bangsa Rusia, Ukraina, Donetsk, Luhansk dan Krimea. Perkuat solidaritas bangsa tertindas sedunia dalam gerakan anti-imperialis."

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI