Ekonomi Merosot, Pengangguran Bertambah 241 Ribu di Amerika

Jum'at, 02 Mei 2025 | 07:39 WIB
Ekonomi Merosot, Pengangguran Bertambah 241 Ribu di Amerika
Ekonomi merosot, pengangguran bertambah 241 ribu di Amerika
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Amerika Serikat nampaknya terus mengalami tekanan ekonomi imbas perang tarif yang diberlakukan Presiden Donald Trump. Apalagi, klaim pengangguran makin meningkat di awal tahun 2025 hingga sekarang.

Klaim pengangguran awal membukukan peningkatan tak terduga minggu lalu sebagai tanda potensi masalah bagi ekonomi AS yang sedang goyah. Sebanyak 241 ribu orang sudah menjadi pengangguran dan melakukan pengajuan asuransi untuk kebutuhan sehari-hari.

Dilansir CNBC Interantional, pengangguran pertama kali mencapai 241.000 ribu ini naik 18.000 dari periode sebelumnya dan lebih tinggi dari estimasi Dow Jones sebesar 225.000. Hal ini berdasarkan data Departemen Tenaga Kerja. Ini adalah total tertinggi sejak 22 Februari.

Klaim berkelanjutan, yang tertinggal seminggu dan memberikan gambaran yang lebih luas tentang tren PHK, naik menjadi 1,92 juta, naik 83.000 ke level tertinggi sejak 13 November 2021. Sebagian besar kenaikan tampaknya berasal dari satu negara bagian yakni New York, di mana klaim meningkat lebih dari dua kali lipat menjadi 30.043, menurut data yang tidak disesuaikan.

Peningkatan tersebut mungkin disebabkan oleh reses musim semi di sekolah umum New York. Menurut Sam Tombs, kepala ekonom AS di Pantheon Macroeconomics meramal pengangguran bakal terus meningkat dikarenakan sedikitnya lowongan kerja.

" Penurunan indikator perekrutan dan pemecatan yang paling tepat waktu selama beberapa minggu terakhir menunjukkan bahwa klaim pengangguran akan meningkat selama beberapa minggu mendatang," kata Tombs dalam sebuah catatan.

Distrik Columbia, yang mengalami peningkatan tajam awal tahun ini di tengah upaya Presiden Donald Trump untuk mengurangi gaji pegawai pemerintah federal, mengalami peningkatan moderat minggu lalu.
Laporan tersebut muncul di tengah beberapa tanda masalah bagi perekonomian, meskipun pasar tenaga kerja tetap stabil.

Dalam rilisnya pada hari Rabu, Departemen Perdagangan mengatakan produk domestik bruto turun pada tingkat tahunan 0,3% pada kuartal pertama, kontraksi pertama dalam tiga tahun. Sebagian besar penurunan didorong oleh lonjakan impor menjelang tarif Trump yang diumumkan pada awal April, meskipun belanja konsumen menurun dan penarikan pengeluaran pemerintah juga berkontribusi terhadap penurunan tersebut.

Meskipun terjadi peningkatan klaim, tren jangka panjang tetap utuh. Rata-rata pergerakan empat minggu naik 5.500 menjadi 226.000, sebagian besar sejalan dengan tren terkini. Departemen Tenaga Kerja pada hari Jumat akan merilis total gaji nonpertanian untuk bulan April, dengan para ekonom memperkirakan kenaikan sebesar 133.000.

Baca Juga: 5 Negara yang Punya Gaji Tinggi, Ada Mencapai Rp4 Miliar

Sebagai informasi,Ekonomi Amerika Serikat mengalami kontraksi sebesar 0,3% pada kuartal pertama tahun 2025 seperti dilaporkan Biro Analisis Ekonomi Departemen Perdagangan AS pada Rabu (30/4). Ini merupakan penurunan pertama sejak kuartal I tahun 2022. Padahal, ekonomi AS mengalami pertumbuhan 2,4% pada kuartal sebelumnya dan berada di bawah ekspektasi pasar sebesar 0,3%, menurut estimasi awal.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI