Ironisnya, janjinya itu yang justru diyakini membuahkan dukungan besar. Agresif melawan Korut Hasil pilpres di Korsel sebabnya dipandang sebagai referendum terhadap kebijakan liberal mantan Presiden Moon Jae-in.
Terpilihnya Yoon sendiri diyakini akan membawa dinamika baru dalam hubungan diplomasi internasional.
Sebagian pakar meyakini Yoon, yang berjanji bersikap tegas terhadap Korut, akan mampu memperkuat hubungan dengan Amerika Serikat dan Jepang, demi menangkal ancaman Cina dan Korea Utara.
"Saya akan membangun ulang aliansi AS-Korsel. Saya akan mengubahnya menjadi aliansi komperhensif yang strategis, dengan berbagi nilai-nilai inti seperti demokrasi liberal, ekonomi pasar dan hak asasi manusia,” katanya dalam sebuah jumpa pers di televisi.
"Saya akan memperkuat kapasitas militer untuk menangkal setiap bentuk provokasi. Saya akan tegas menghadapi perilaku curang Korea Utara, meski saya selalu membuka peluang bagi dialog Utara dan Selatan.”
Duyeon Kim, analis senior di lembaga penelitian Washington's Centre for a New American Security, sebabnya meyakini "aliansi antara AS dan Korsel akan bekerja lebih mulus dan selaras, tidak hanya dalam isu Korut dan Cina, tapi juga isu regional dan global,” pungkasnya. rzn/as
