Kelangkaan Pangan dan Bahan Bakar Lumpuhkan Sri Lanka

Rabu, 23 Maret 2022 | 15:27 WIB
Kelangkaan Pangan dan Bahan Bakar Lumpuhkan Sri Lanka
DW
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kelangkaan pangan dan bahan bakar meluapkan amarah warga seiring ambruknya perekonomian Sri Lanka. Pemerintah kini menerjunkan tentara untuk mengendalikan aksi protes. Bantuan diharapkan datang dari Cina dan India.

Seorang pengemudi sepeda motor ditikam hingga tewas oleh pengemudi lain, gara-gara berebut antrian di luar stasiun pengisian bahan bakar di Colombo, Sabtu (19/3) malam.

Pada saat yang sama, seorang lansia berusia 70 tahun meninggal dunia akibat keletihan, saat mengantri bensin.

Dua lansia lain dikabarkan mengalami nasib serupa. Kegentingan di Sri Langka akibat kelangkaan bahan bakar mulai menimbulkan korban jiwa.

Ironisnya, kapal-kapal tanker berisi suplai minyak dan gas sudah sejak beberapa hari merapat di Pelabuhan Hambantota.

Mereka menunggu importir yang kelimpungan mengumpulkan uang untuk membayar tagihan. Akibatnya, pengendara di Sri Lanka terpaksa mengantri berjam-jam untuk bisa membeli bensin atau solar.

"Emosi mulai mendidih seiring semakin panjangnya antrian,” kata seorang pejabat pemerintah di Colombo kepada AFP.

"Semalam diputuskan untuk menerjunkan tentara demi memperkuat tugas kepolisian. Langkah ini diambil untuk mencegah pecahnya aksi kerusuhan,” imbuhnya.

Sekelompok ibu-ibu dilaporkan menghadang sebuah bus pariwisata pada Senin (21/3), sebagai bentuk protes menentang harga minyak goreng yang terus membumbung tinggi.

Baca Juga: Sri Lanka Membatalkan Ujian Sekolah karena Kekurangan Kertas

Adapun warga lain memicu kemacetan parah di salah satu ruas jalan ibu kota, ketika bensin dinyatakan habis di tengah antrian.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI