Soal Keputusan Undang Putin Di KTT G20 Bali, Legislator PDIP: Harus Ada Kesepakatan Dulu

Jum'at, 25 Maret 2022 | 09:40 WIB
Soal Keputusan Undang Putin Di KTT G20 Bali, Legislator PDIP: Harus Ada Kesepakatan Dulu
Logo G20 dari kejauhan [AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Anggota Komisi I DPR RI Fraksi PDIP, TB Hasanuddin mengatakan, keputusan Indonesia sebagai tuan rumah untuk mengundang atau tidak Presiden Rusia Vladimir Putin ke forum KTT G20 di Bali, harus berdasarkan kesepakatan. Menurutnya, mengundang Putin jangan hanya melalui keputusan sepihak.

"Soal diundang atau tidak diundang itu kan kolektif kolegial. Jadi, harus ada diskusi dulu intern antar anggota untuk memutuskan Rusia diundang atau tidak," kata Hasanuddin di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (24/3/2022) kemarin.

Menurutnya, jika ada keputusan kesepakatan antara anggota-anggota G20 nantinya akan membuat tenang.

"Kalau keputusannya diundang, ya, silakan. Kalau keputusannya tidak diundang, ya, tidak diundang. Begini, harus berdasarkan kesepakatan," katanya.

Lebih lanjut, Politisi PDIP ini mengingatkan kembali agar pihak-pihak internal G20 melakukan pembahasan soal perlu diundangnya atau tidak Putin ke forum KTT G20.

"Mengundang atau tidak mengundang. Keputusan itu harus didiskusikan di intern mereka," imbuh dia.

Diketahui, AS dan sekutunya tengah mempertimbangkan untuk menendang Rusia dari kelompok ekonomi G20, meski tampaknya anggota seperti Cina dan India menolak. Putin direncanakan akan tetap hadir di KTT G20 Bali akhir tahun ini.

Amerika Serikat (AS) dan sekutu Baratnya dilaporkan sedang mempertimbangkan, apakah Rusia harus tetap berada dalam kelompok ekonomi utama Kelompok G20 setelah invasinya ke Ukraina.

Tapi nampaknya tekanan untuk mendepak Rusia akan diveto negara anggota lain seperti Cina, India dan Arab Saudi.

Baca Juga: Presiden Rusia Vladimir Putin Dipastikan Hadir pada KTT G20 di Bali, Menko Luhut Binsar Panjaitan Ingatkan Hal Ini

Tema ini meningkatkan prospek beberapa negara akan absen dari pertemuan G20 tahun ini.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI