Bagaimana Peran Keamanan Jerman di Asia Pasifik Setelah Perang Ukraina?

Selasa, 29 Maret 2022 | 12:29 WIB
Bagaimana Peran Keamanan Jerman di Asia Pasifik Setelah Perang Ukraina?
DW

Suara.com - Setelah Rusia menginvasi Ukraina, Jerman meningkatkan anggaran militernya secara substansial. Dapatkah Jerman juga berperan untuk keamanan di Kawasan Asia Pasifik?

Setidaknya sejak 2018, Jerman telah berkomitmen untuk memainkan peran keamanan di Kawasan Indo-Pasifik.

Memang ini bagian dari kepentingan ekonomi Jerman di kawasan itu, tetapi juga reaksi atas pengaruh Cina yang makin meningkat.

Pada September 2020, Berlin menerbitkan garis besar politik Indo-Pasifik. Dalam pernyataan yang dikeluarkan Kementerian Luar Negeri Jerman disebutkan: "Jerman dan Uni Eropa ingin memperdalam keterlibatan keamanan mereka di kawasan (Indo-Pasifik) untuk membantu memperkuat tatanan internasional berbasis aturan."

Sebagai sinyal perubahan haluan itu, fregat Jerman ''Bayern" dikirim ke kawasan Indo-Pasifik untuk pertama kalinya, dan selama misi tujuh bulannya berlabuh di 11 negara, termasuk Jepang, Korea Selatan, Vietnam, dan Singapura.

Keamanan Indo-Pasifik tetap jadi isu penting

Namun sekarang, invasi Rusia ke Ukraina menyedot hampir seluruh perhatian keamanan dan diplomasi Jerman.

Christian Wirth, peneliti di GIGA Institute for Asian Studies di Hamburg, tidak yakin bahwa akan ada "peningkatan, jika bukan penurunan, kehadiran militer Eropa di Indo-Pasifik."

Analis lain tidak begitu yakin. "Dengan perang Ukraina, Jerman telah memasuki era baru dalam kebijakan keamanan dan pertahanannya, tetapi ini tidak mengubah kepentingan Jerman di Indo Pasifik,” kata Elli-Katharina Pohlkamp dari Program Asia di Dewan Eropa untuk Hubungan Luar Negeri.

Baca Juga: Jerman Akan Beli Sistem Pertahanan Rudal Baru dari Israel

"Tujuan untuk memperdalam hubungan keamanan di Indo Pasifik sudah ada, bahkan sebelum ada penambahan anggaran yang besar untuk pertahanan di Jerman, dan itu akan berlanjut seperti yang direncanakan sebelumnya,” katanya kepada DW.

Bahkan jika Jerman terganggu oleh situasi di Ukraina, tidak berarti anggarannya untuk Indo-Pasifik akan dialihkan ke Eropa, kata Hai Hong Nguyen, peneliti kehormatan di Queensland University.

Faktor penentu besar, kata Hai, adalah apa dilakukan Cina. Beijing selama ini telah memberikan reaksi ambigu terhadap invasi Rusia ke Ukraina.

Sebagian pengamat menilai, kegagalan militer Rusia di Ukraina dan tanggapan Barat yang tampil solid dan bersatu dapat menjadi alasan bagi Beijing untuk mempertimbangkan lagi ambisinya sendiri.

Terutama yang kerkaitan dengan klaim teritorialnya atas Taiwan.

Perangkak 'keras' dan 'lunak' politik keamanan

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI