Kenapa Aliansi Keamanan Cina dan Kepulauan Solomon Dianggap Berbahaya?

Sabtu, 09 April 2022 | 09:32 WIB
Kenapa Aliansi Keamanan Cina dan Kepulauan Solomon Dianggap Berbahaya?
DW

Pangkalan militer Cina di Djibouti dibuka pada tahun 2017 silam. Fasilitas itu terutama digunakan untuk menopang operasi angkatan laut menumpas pembajakan di Teluk Aden.

Di sana, Cina juga membangun lapangan udara sepanjang 400 meter dan asrama untuk 2.000 tentara. Pemerintah di Beijing juga berhasil melobi Kamboja untuk mengizinkan pembangunan pangkalan militer.

Kesepakatan dilaporkan dibuat secara diam-diam oleh Presiden Hun Sen pada 2019 silam.

Sejak itu, perusahaan Cina terlibat memperdalam Pangkalan Laut Ream, untuk bisa dilabuhi kapal berbobot jauh lebih besar ketimbang yang saat ini dimiliki angkatan laut Kamboja.

Cina juga sedang membangun markas angkatan laut baru untuk menggantikan gedung lama yang dibangun AS.

Adapun di Pakistan, Cina juga membiayai koridor ekonomi yang berujung di pelabuhan Gwadar.

Sementara Sri Lanka terpaksa menyerahkan pengelolaan pelabuhan Hambantota kepada Cina setelah gagal membayar utang. Kep. Solomon dalam bidikan Akses terhadap Kepulauan Solomon memungkinkan Cina mengintervensi operasi armada Pasifik Amerika Serikat.

Hal ini bisa menjadi krusial jika terjadi perang seputar Taiwan atau di Laut Cina Selatan.

Letnan Jendral Greg Bilton, Kepala Operasi Gabungan Australia, menilai kemampuan angkatan laut Cina beroperasi di barat daya Pasifik "mengubah kalkulasi” keamanan.

Baca Juga: Kepulauan Solomon: Cina Tidak Boleh Bangun Pangkalan Militer

"Sekarang mereka berjarak sangat dekat dari dataran Australia, tentu saja hal ini akan mengubah pendekatan kami dalam merencanakan operasi harian, terutama di udara dan laut,” kata dia.

Perjanjian dengan Kep. Solomon tidak serta merta memungkinkan militer Cina untuk menempatkan kapal perangnya secara permanen, kata Jonathan Pryke, Direktur Kepulauan Pasifik di Lowy Institute, sebuah lembaga wadah pemikir di Australia.

Menurutnya dibutuhkan kesediaan yang jauh lebih besar dari Kep. Solomon untuk membiarkan Cina membangun pangkalan militer.

"Saya tidak yakin perjanjian ini akan mengubah realita di lapangan,” kata dia.

Namun begitu, aliansi baru itu menguntungkan posisi Cina, terutama dalam konflik dengan AS dan Australia.

Beijing saat ini juga sedang melobi Guinea Khatulistiwa untuk mengizinkan pembangunan pangkalan militer.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI