Influencer di Australia Tak Bisa Seenaknya Berbagi Tips Keuangan di Sosmed

SiswantoABC Suara.Com
Sabtu, 09 April 2022 | 10:17 WIB
Influencer di Australia Tak Bisa Seenaknya Berbagi Tips Keuangan di Sosmed
Ilustrasi dolar AS [shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Beberapa dari mereka telah mendapatkan cukup uang secara online melalui iklan dan kemitraan dengan perusahaan dan produk keuangan sehingga berhenti dari pekerjaan harian mereka.

Dr Angel Zhong Image: Dr Angel Zhong menyambut baik pedoman ASIC tentang finfluencer tanpa izin yang melanggar hukum. ABC News: Peter Drought

Angel Zhong, Associate Professor Keuangan di RMIT University, mengatakan aturan ASIC akan membunuh model bisnis 'finfluencer'.

"Saya pikir ini adalah alarm untuk finfluencer," katanya.

"Banyak 'finfluencer' telah menghapus tautan afiliasi di halaman mereka, dan menghapus unggahan di mana mereka merekomendasikan produk keuangan atau menyatakan mereka tidak lagi membuat rekomendasi ini."

Salah satu 'finfluencer', Aleks Nikolic, yang juga pengacara. Ia sudah menghasilkan paling banyak AU$4,000 sebulan dari akun Instagram dan TikTok 'Broke Girl Wealth' miliknya, yang memiliki gabungan pengikut sekitar 70.000.

Namun, dia mengatakan uang itu tidak didapat dari iklan atau afiliasi dengan produk keuangan.

Dia adalah salah satu dari banyak 'finfluencer' yang telah menghapus unggahan dari halaman media sosialnya sebagai tindakan pencegahan.

"Saya tidak merasa aturan ini akan mematikan influencer, saya pikir akan terjadi perubahan, dan sejumlah orang, termasuk saya, akan melihat potensi. Jika mereka ingin terus beroperasi, sebaiknya mendapatkan lisensi saja untuk memastikan bahwa mereka tidak melanggar," katanya.

Aleks mempertanyakan mengapa pedoman ASIC berfokus pada pembuat konten media sosial, karena menurutnya seharusnya hukum berlaku untuk semua orang.

Baca Juga: Chanel Berhenti Jual Barang ke Warga Rusia, Deretan Influencer Ini Ramai-Ramai Rusak Tas untuk Aksi Protes

Aturan ASIC tidak mencakup kripto

Ada juga celah dalam pedoman baru ASIC, yakni tidak mencakup mata uang kripto atau properti.

ASIC sebelumnya telah menyuarakan keprihatinan tentang penipuan crypto "pump and dump" di media sosial.

Saat itulah seseorang secara artifisial menggelembungkan harga saham atau 'cryptocurrency' untuk meningkatkan perdagangan.

Setelah harga naik, 'scammers' menjual saham dengan harga yang meningkat.

Pada tahun 2021, lembaga konsumen Australia ACCC menerima 10.412 laporan ke Scamwatch yang menyebutkan 'cryptocurrency' dengan kerugian A$129 juta.

Dari jumlah tersebut, 4.730 adalah laporan penipuan investasi dengan kerugian A$99 juta.

REKOMENDASI

TERKINI