China melaporkan adanya 26.155 kasus hari Minggu (17/04), dengan 3.529 kasus tidak memiliki gejala sama sekali.
Hampir semua kasus terjadi di Shanghai yaitu 24.820 kasus atau sebanyak 95 persen, termasuk 3.238 yang tidak memiliki gejala.
Kota Shanghai yang merupakan kota keuangan utama di China sudah melaporkan adanya lebih dari 300 ribu kasus sejak akhir Maret.
Pihak berwenang China mengukuhkan bahwa 305 anak-anak yang berusia di bawah enam tahun yang positif sudah menjalani karantina selama bulan Maret.
Pemisahan anak-anak ini telah membuat banyak warga Australia yang tinggal di kota berpenduduk 25 juta jiwa tersebut mengkhawatirkan apa yang akan terjadi di masa depan.
Norman Lau warga negara Australia yang sudah tinggal di Shanghai selama hampir 20 tahun memiliki dua anak berusia 11 dan 14 tahun.
"
"Kemungkinan menjalani karantina, dan harus berpisah dari keluarga lebih menakutkan dibandingkan risiko terkena COVID itu sendiri," kata Norman.
"Menurutnya, banyak warga asing di sana yang merasakan kekhawatiran yang sama.
Baca Juga: Kampanye Pemilu Australia: Salah Sebut Angka Hingga Kecelakaan
Australia menyampaikan kekhawatiran kepada pemerintah
Dalam rekaman video yang disiarkan lewat media sosial, Duta Besar Australia untuk ChinaGraham Fletcher mengatakan pemerintah Australia sudah menyampaikan keberatan mereka berkenaan dengan kebijakan karantina kepada pemerintah China.