Disiksa oleh Tentara Australia, Pria Ini Terpaksa Mengaku Anggota Kopassus

SiswantoABC Suara.Com
Selasa, 19 April 2022 | 18:21 WIB
Disiksa oleh Tentara Australia, Pria Ini Terpaksa Mengaku Anggota Kopassus
Ilustrasi penganiayaan (Shutterstock).

Suara.com - Seorang perwira intelijen Australia memerintahkan interogator untuk membuat rekaman video berisi pengakuan Bartolomeus Ulu yang dituduh sebagai anggota Kopassus dan disiksa di sebuah tempat interogasi rahasia di Timor Timur pada tahun 1999.

Para interogator Australia percaya bahwa Bartolomeus adalah anggota pasukan khusus TNI yang terkait dengan kekerasan milisi pro Indonesia saat itu.

Namun, kepada program Four Corners dari ABC, Bartolomeus mengatakan dia terpaksa membuat pengakuan palsu di bawah tekanan, bahwa dirinya memang seorang anggota pasukan Kopassus. Ia mengaku berhari-hari dianiaya dalam tahanan Australia.

Dia merupakan salah satu dari 14 orang Timor yang diinterogasi selama tiga setengah hari di fasilitas rahasia yang dikelola Australia di heliport Bandara Dili.

Penyelidikan yang dilakukan oleh Polisi Militer kemudian merekomendasikan penetapan tersangka untuk tiga tentara komando Australia dengan tuduhan melakukan penyiksaan.

Four Corners mendapatkan informasi bahwa bukti-bukti telah dianggap cukup oleh penasihat hukum. Namun, ide menuntut ketiga perwira itu tidak adil karena mereka hanya menjalankan perintah.

Ruang isolasi panas dan kacamata ski gelap

Dokumen yang dilihat oleh Four Corners menunjukkan bahwa setelah ke-14 tahanan dipindahkan dari heliport bandara ke tempat penahanan resmi yang dikelola oleh Polisi Militer, petugas intelijen terus menginterogasi Bartolomeus.

Seorang anggota Polisi Militer Australia mengatakan kepada penyelidik bahwa dia terganggu melihat bagaimana Bartolomeus diperlakukan, yang menyebabkan ketegangan antara Polisi Militer dan petugas intelijen yang menginterogasi para tahanan.

Anggota Polisi Militer ini menyebutkan Bartolomeus ditempatkan di ruang isolasi dengan jendela tertutup, dilarang tidur dan dipaksa untuk memakai kacamata ski hitam dan bertindak menuruti perintah sesuai bunyi kaleng ransum.

Baca Juga: Anak 8 Tahun Disiksa Hingga Disetrika Ayah Tiri, Ade Yasin Malu Bogor Jadi Kabupaten Layak Anak

"Saya ingat cuacanya sangat panas di ruang isolasi, jendelanya ditutup," katanya.

Dia mengatakan bahwa Bartolomeus diberi seteguk air secara berkala tapi hanya diberikan makanan sebagai bentuk penghargaan.

"Saya ingin menyatakan bahwa peristiwa itu mengganggu saya," kata anggota Polisi Militer ini kepada penyelidik.

Dalam salah satu kejadian, katanya, petugas intelijen mengatakan kepada petugas Polisi Militer untuk membuat Bartolomeus tetap terjaga dengan memukul-mukul kaleng ransum.

"Kami tidak melakukannya karena kami percaya itu bukan tugas Polisi Militer," katanya.

"Dia pun diberi makanan dan air serta diizinkan tidur. Anggota intelijen mengetahui hal ini keesokan harinya dan mereka kesal," tambahnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI

Ingin dapat update berita terbaru langsung di browser Anda?