Ia mengatakan bahwa pengusaha minyak sawit memilih memprioritaskan ekspor demi mendapatkan keuntungan berlipat. Apalagi, harga minyak sawit di luar negeri sedang meroket.
Masinton lantas menyebut ada dugaan keuntungan ekspor sawit itu untuk membiayai gerakan penundaan pemilu sekaligus perpanjangan masa jabatan presiden. Ia meminta Kejagung untuk menindaklanjuti kabar tersebut.
“Dalami saja itu. Saya juga mendengar dan setelah saya cek memang ada indikasi ke arah sana,” kata mantan aktivis 1998 itu.
“Kita dukung Jaksa Agung untuk menelusuri itu, termasuk aktor di balik yang memainkan oligopoli kartel itu,” lanjutnya.