Mereka telah meminta pemerintah untuk mengembalikan beasiswa mereka, tetapi belum menerima tanggapan.
Pemerintah Provinsi Papua dan Pemerintah Indonesia juga belum menanggapi pertanyaan rinci ABC.
Para mahasiswa seperti Laurens kini berjuang untuk tinggal di Selandia Baru dan menyelesaikan studi mereka.
“Kami tidak ingin pulang tanpa memiliki kualifikasi dan gelar sama sekali.”
Mereka mendapat dukungan dari anggota parlemen Partai Hijau Selandia Baru, Teanau Tuiono.
"Tidak masuk akal bagi mereka untuk mundur dan pulang, dan lebih masuk akal bagi mereka untuk benar-benar mencari jalan untuk menyelesaikan kualifikasi mereka dan melakukan semua hal baik yang ingin mereka lakukan untuk komunitas mereka," kata Teanau.
Teanau Tuiono telah melobi pemerintah Selandia Baru untuk membantu para mahasiswa ini.
"Saya juga melihat ini sebagai solidaritas antara masyarakat adat, seperti saya orang Maori di sini, di Ottawa, Selandia Baru.”
Salah satu masalah yang paling mendesak bagi mahasiswa Papua ini adalah visa mereka.
Baca Juga: Beasiswa Mahasiswa Papua Barat Dibatalkan Tanpa Peringatan: Saya Menangis
Visa pelajar Laurens berakhir pada bulan Oktober, tetapi dia belum dapat memperbaruinya tanpa surat sponsor dari Pemerintah Papua