Menurutnya, pengunduran diri Mahindra akan semakin menyudutkan adik kandungnya, Gotabaya. Keduanya sempat mengaku keliru untuk tidak meminta bantuan Dana Moneter Internasional (IMF) lebih dini.
Saat ini, pemerintah Sri Lanka hanya memiliki cadangan mata uang asing senilai USD 50 juta. Jumlah tersebut tidak cukup untuk membiayai impor kebutuhan pokok. Akibatnya kelangkaan bahan pangan dan bahan bakar merajalela.
Sri Lanka terlilit utang luar negeri sebesar USD 25 miliar yang jatuh tempo pada 2026. Secara keseluruhan, negeri kepulauan itu berutang sebesar USD 51 miliar kepada donor asing, kebanyakan kepada Cina atau India.
Situasi ini memicu amarah penduduk terhadap klan Rajapaksa yang tidak hanya menguasai politik, tetapi juga menggurita di berbagai sektor ekonomi Sri Lanka.
"Tekanan tidak mengendur selama beberapa pekan agar presiden mengundurkan diri. Tapi dia tidak terlalu peduli,” kata Bhavani Fonseka, peneliti senior di lembaga penelitian Center for Policy Alternatives di Colombo. "Warga sangat marah. Dan kemarahan itu tidak akan mereda dalam waktu dekat,” imbuhnya. rzn/vlz (ap,dpa)
