Selanjutnya netizen ini menjelaskan bahwa saat itu dirinya ingin menangis namun ia tahan. Ia juga turut menanyakan pendapat warganet, apakah dirinya terlalu baper terhadap perkataan ibu tersebut.
"Seketika ingin menangis tapi aku tahan. Menurut kalian aku baperan atau gimana? Dan apa reaksi yang seharusnya aku berikan?" tanya netizen ini.
Cuitan dari netizen ini pun menuai berbagai respons dari publik. Banyak warganet yang membela netizen yang terkena singgungan tetangganya karena ayahnya telah meninggal dunia.
"Kamu nggak baperan. Ibu itu aja yang nggak bisa menjaga omongannya. Sebisa mungkin jangan nangis Nder. Tunjukkan kalau kamu itu kuat dan kalo bisa sih bales omongannya, Nder. Soalnya aku ngerti banget rasanya digituin. Seakan kita punya kuasa atas hidup dan matinya seseorang," bela warganet.
"Kamu nggak baperan Nder. Emang tetanggamu aja yang minta diserampang wajan. Aku piatu dan emang stigma masyarakat Indonesia ke anak yang orang tuanya nggak lengkap karena meninggal masih jelek banget. Nggak usah kepikiran nder, emang mulutnya aja yang jahat itu orang. Semangat nder," ungkap warganet.
"Nggak, kamu nggak baperan. Senyumin aja nder orang kaya gitu. Aku juga pernah diomongin saudara sendiri, 'Lah dia kan yatim piatu, makanya sekarang kudu kerja, kalau nggak kerja ya paling entar numpang minta makan ke rumah kita-kita," terang warganet.
"Aku yakin ngomongnya begitu karena sirik aja dia mah. Pura-pura gak denger aja, tetep biasa aja sama si ibu itu. Cuekin aja wkwkwk. Dari pada itu, kamu keren banget keterima CPNS di daerah Jakarta," tulis warganet.
"Mulut ibu itu cocok dicocol cabe setan sekilo, biar nggaak bisa ngomong lagi. Dikira kematian dibuat-buat apa, otaknya kelamaan disimpen di dengkul begitu jadinya asal mangap. Sabar ya nder, yang kayak gitu nggak usah didengarin, nggak penting," tambah warganet.
Baca Juga: Jambret Emas Emak-Emak, 2 Pelaku Diamuk Massa di Banjarbaru Kalsel, Videonya Viral