4 Kontroversi Khilafatul Muslimin, BNPT Sebut Pendirinya Sangat Dekat dengan Kelompok Radikal

Rifan Aditya Suara.Com
Rabu, 01 Juni 2022 | 14:25 WIB
4 Kontroversi Khilafatul Muslimin, BNPT Sebut Pendirinya Sangat Dekat dengan Kelompok Radikal
4 Kontroversi Khilafatul Muslimin, BNPT Sebut Pendirinya Sangat Dekat dengan Kelompok Radikal - Polda Jateng bertindak cepat menanggapi viralnya video di media social terkait konvoi promo khilafatul muslimin di Kabupaten Brebes. [Twitter @DewiLie01]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Nurwakhid menjelaskan, secara historis, pendiri gerakan ini sangat dekat dengan kelompok radikal seperti NII, MMI dan memiliki rekam jejak dalam kasus terorisme.

Baraja mengalami dua kali penahanan, yaitu pada Januari 1979 berhubungan dengan Teror Warman, ditahan selama 3 tahun. Setelah itu ditangkap dan ditahan kembali selama 13 tahun, berhubungan dengan kasus bom di Jawa Timur dan Borobudur pada awal 1985.

3. Rentan Bermetamorfosa dalam Gerakan Teror

Isi selebaran yang dibagikan rombongan konvoi motor bawa atribut khilafah kepada warga di Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (31/5/2022) [Antara]
Isi selebaran yang dibagikan rombongan konvoi motor bawa atribut khilafah kepada warga di Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (31/5/2022) [Antara]

Menurut Nurwakhid, gerakan yang memiliki cita-cita ideologi perubahan sistem ini sangat rentan bermetamorfosa dalam gerakan teror. Apalagi setelah terungkapnya fakta bahwa tersangka teroris di Bekasi juga memiliki atribut Khilafatul Muslimin.

"Lihatlah kasus penangkapan NAS tersangka teroris di Bekasi yang ditemukan di kontrakan-nya kardus berisi Khilafatul Muslimin dan logo bordir Khilafatul Muslimin," ungkap Nurwakhid.

4. Mudah Berafiliasi dengan ISIS 

Viral aksi konvoi sepeda motor bawa atribut berupa bendera dan poster Khilafah di media sosial. (Instagram)
Viral aksi konvoi sepeda motor bawa atribut berupa bendera dan poster Khilafah di media sosial. (Instagram)

Kontroversi Khilafatul Muslimin selanjutnya adalah gerakan Khilafatul Muslimin mudah berafiliasi dengan jaringan kelompok teror seperti ISIS. Bahkan pada masa kejayaan ISIS pada 2015 lalu, peneliti terorisme dari Singapura, yaitu Rohan Gunaratna menggolongkan Khilafatul Muslimin telah berbaiat kepada ISIS.

Lalu bagaimana sikap pemerintah? Saat ini BNPT telah berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah, Forkopimda di seluruh wilayah NKRI untuk mewaspadai gerakan ini karena bertentangan dengan falsafah bangsa dan berpotensi melahirkan gerakan terorisme. 

Sementara itu, Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas telah menyatakan bahwa Khilafatul Muslimin tidak boleh di Indonesia. Itulah sederet kontroversi Khilafatul Muslimin yang menghebohkan masyarakat setelah aksi konvoi motor di jalanan.

Baca Juga: Mengukur Ancaman Khilafatul Muslimin, Lebih Bahaya Mana dengan HTI dan ISIS?

Kontributor : Rishna Maulina Pratama

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI