Ekspor Sapi Australia Nyaris Terhenti Akibat Wabah Penyakit Mulut dan Kuku di Indonesia

SiswantoABC Suara.Com
Kamis, 30 Juni 2022 | 15:32 WIB
Ekspor Sapi Australia Nyaris Terhenti Akibat Wabah Penyakit Mulut dan Kuku di Indonesia
Ilustrasi sapi (unsplash.com/ @mrmrs)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) di Indonesia telah membuat ekspor ternak sapi di Australia utara hampir terhenti dan menciptakan kekacauan dalam rantai pasokan makanan di Indonesia.

Indonesia telah menggelar vaksinasi nasional untuk PMK tetapi penyakit pada ternak ini terus menyebar, mengakibatkan lebih dari 200.000 kasus yang tercatat di 19 provinsi.

Menurut Dick Slaney, pekerja pada produsen susu terbesar di Indonesia, Greenfields, PMK telah menciptakan kekacauan di pasar lokal.

"Dampaknya sangat besar. Kami melihat penurunan produksi susu antara 30 hingga 50 persen di seluruh wilayah Jawa," kata Slaney yang perusahaan tempat kerjanya memiliki 8.000 ekor sapi perah.

"Pasar ternak saat ini dipenuhi ternak-ternak yang dijual oleh peternak kecil, dengan alasan sapinya sakit atau mereka takut sehingga ingin menjual ternaknya sebelum terkena PMK," jelasnya.

"Besarnya jumlah ternak yang masuk ke pasar saat ini benar-benar menghancurkan pasar," kata Dick kepada ABC News.

Dia menjelaskan, harga sapi di beberapa pasar lokal telah anjlok setengahnya dalam dua bulan terakhir.

"Saya pernah mendengar dari seorang teman bahwa mereka bahkan tidak bisa menjual daging sapi sekarang," katanya.

Kontrak ekspor langsung dibatalkan

Haydn Sale mengawasi delapan peternakan sapi di Kimberley, Australia Barat, dan adalah manajer umum dari Argyle Cattle Company dan Yougawalla Pastoral Company.

Baca Juga: Harga Ekspor Sapi Australia Naik, Harga Daging di Indonesia Ikut Naik?

Menurut dia, pada bulan-bulan paling aktif untuk perdagangan ternak sapi seperti saat ini, pengiriman secara efektif berhenti karena para importir enggan membeli sapi Australia yang mahal.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI