Jauh-jauh hari setelah Rasulullah SAW wafat, hari Asyura dijadikan oleh kelompok Syi'ah, yaitu kelompok yang sangat mengagungkan Sayyidina Ali dan keluarganya, sebagai hari berkabung, duka cita, dan menyiksa diri sebagai ungkapan dari kesedihan dan penyesalan.
Kebetulan Sayyidina Hussein terbunuh pada hari itu juga, tepatnya di Padang Karbala. Sedianya, hari Asyura diisi dengan ibadah puasa saja sebagaimana yang telah dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW.
Tentang keutamaan puasa Asyura Ibnu Abbas menyatakan: “Saya tidak pernah melihat Rasulullah SAW berpuasa pada suatu hari karena ingin mengejar keutamaannya selain hari ini (Asyura) dan tidak pada suatu bulan selain bulan ini (maksudnya adalah bulan Ramadhan)", (HR Al-Bukhari).
Seperti itulah hukum puasa Tasua dan Asyura di bulan Muharram. Setelah mengetahui hal ini, semoga anda tidak melewatkan amalan tersebut.
Kontributor : Rishna Maulina Pratama