Dilansir dari new7wonders.com, proyek pertama New7Wonders dimulai pada tahun 2000 dan telah dikenal luas oleh publik. Namun Candi Borobudur tidak masuk dalam daftar 7 Keajaiban Dunia saat itu.
Setelah sukses besar, NOWC kembali membuat proyek serupa di tahun 2007 bertajuk New 7 Wonders of the World. Sistem penilaiannya menggunakan polling atau voting.
Alhasil sebanyak 100 juta orang di seluruh dunia memberikan pendapatnya tentang apa saja yang layak masuk New 7 Wonders of the World atau 7 Keajaiban Dunia yang baru.
Sebenarnya ada dua obyek di Indonesia yang masuk dalam kandidat New 7 Wonders of the World. Yaitu, Candi Borobudur di Jawa Tengah dan Sawah Terasering Tegallalang di Bali.
Namun akhirnya, dua-duanya tidak masuk hasil akhir atau daftar New 7 Wonders of the World. 7 Keajaiban Dunia yang baru terdiri dari:
- Colosseum Italia
- Tembok Besar China
- Petra Yordania
- Machu Picchu di Peru
- Taj Mahal India
- Patung Kristus Penebus di Brasil
- Chichen Itza di Meksiko
Meskipun pihak New7Wonders mengaku telah berkonsultasi dengan Pusat Warisan Dunia UNESCO di Paris dalam mengerjakan proyek ini. Namun keputusan akhir daftar 7 Keajaiban Dunia yang baru ini pun menimbulkan pro kontra.
Masyarakat menilai tempat-tempat yang masuk dalam daftar tersebut hanya bersifat populer dikalangan pelancong dunia. Daftar New 7 Wonders of the World pun dinilai tidak memasukkan aspek penting lainnya.
Terkait hal ini, UNESCO juga telah mengambil sikap tegas. UNESCO tidak dapat melanjutkan perjalanan New7Wonders karena keterbatasan yang ada dalam undang-undang mereka.
Melalui pernyataan resmi di situsnya, UNESCO pun telah menjelaskan bahwa New 7 Wonders of the World tidak ada kaitannya dengan lembaga dunia tersebut.
Baca Juga: Benarkah Borobudur Tidak Masuk 7 Keajaiban Dunia? Begini Faktanya
Sehingga polling yang dilakukan Bernard Weber dapat dikatakan hasl penilaian dan inisiatif pribadi.