Suara.com - Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin mengingatkan, masyarakat agar tidak mudah tergiur tawaran bekerja di luar negeri dengan iming-iming gaji tinggi yang tidak jelas sumbernya.
Wanti-wanti ini disampaikan Cak Imin saat kunjungan ke wilayah Kabupaten Malang, yang merupakan salah satu daerah dengan jumlah pekerja migran Indonesia (PMI) terbesar di Jawa Timur.
"Kami mengimbau masyarakat agar tidak mudah terjebak dengan tipuan kerja di luar negeri dengan gaji tinggi. Itu biasanya menjadi jebakan. Banyak yang tertipu, terutama lewat informasi tidak jelas di media sosial seperti Facebook," kata Cak Imin dikutip dalam keterangannya, Sabtu (9/8/2025).
Cak Imin juga menyoroti meningkatnya jumlah PMI yang berangkat ke negara-negara dengan kondisi sosial-politik yang tidak stabil, seperti Kamboja dan Myanmar.
Menurutnya, banyak pekerja yang ternyata menjadi korban penipuan dan eksploitasi akibat informasi yang tidak valid.
"Negara seperti Kamboja dan Myanmar, daerah perbatasan yang rawan konflik harus dihindari sehingga masyarakat harus paham betul dan ini harus menjadi perhatian kita bersama," tegasnya.
Sebagai langkah konkret, Cak Imin menyampaikan pemerintah pusat melalui Kemenko PM akan memperkuat sistem perlindungan dan pemberdayaan pekerja migran, khususnya di Malang.
Ia menegaskan, pentingnya penyediaan informasi yang akurat serta pelatihan keterampilan dan bahasa sebelum masyarakat memutuskan untuk bekerja ke luar negeri.
"Kami akan berkoordinasi lintas kementerian dan bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk perguruan tinggi, untuk membentuk Migran Center di Malang. Ini penting agar proses dari hulu ke hilir, dari perekrutan hingga pemulangan PMI berjalan dalam satu sistem yang terintegrasi dan bermutu," ungkapnya.
Baca Juga: Alasan Ada Kegaduhan Hukum, Legislator PKB Ini Dorong Usulan Cak Imin: Pilkada Harus Lewat DPRD!
Dengan adanya Migran Center diharapkan semua proses migrasi tenaga kerja, termasuk riset, advokasi, dan pemberdayaan, bisa dilakukan secara transparan.
"Kita ingin Malang menjadi pusat globaltalent yang membanggakan Jawa Timur dan Indonesia. Untuk itu, sistem pemberdayaan PMI harus dimulai sejak dari desa, berlanjut sampai para pekerja kembali ke Tanah Air," pungkasnya.