Kemudian Nabi Muhammad SAW bersabda: "Kami lebih memiliki hak dan lebih memuliakan Nabi Musa daripada Anda". Maka Nabi berpuasa Asyura dan memerintahkan para sahabat untuk berpuasa Asyura.
Hadits lain diriwayatkan oleh Imam Ahmad yang menyebut bahwa Nabi Muhammad SAW menganjurkan umatnya untuk mengerjakan puasa Tasua untuk membedakan dengan kaum Yahudi.
“Puasalah hari Asyura’ dan jangan sama dengan model orang Yahudi. Puasalah sehari sebelumnya atau sehari setelahnya.” (HR. Ahmad, Al Bazzar).
Niat Puasa Tasua dan Asyura
Umat muslim yang hendak mengerjakan puasa Tasua dan Asyura diwajibkan untuk membaca niat terlebih dahulu. Berikut ini bacaan niatnya:
• Niat puasa Tasua
Nawaitu Sauma Tasu’a Sunnatal Lillahita’ala
Artinya: Saya niat Puasa Sunat Hari Tasu’a Esok Hari Kerana Allah Ta’ala.
• Niat puasa Asyura
Baca Juga: Niat Sholat Tahajud Beserta Tata Cara dan Bacaan Doanya
Nawaitu shauma ghadin ‘an adai sunnatit Tasu’ai lillahi Ta’ala
Artinya: Saya niat puasa Tasua, sunah karena Allah Ta’ala.
Waktu Terbaik Baca Niat Puasa Tasua dan Asyura
Menurut madzhab Syafi'i disebutkan, jika niat puasa sunnah tidak wajib dilakukan pada malam hari. Hal ini tentu berbeda dengan niat puasa Ramadhan yang harus dibaca di malam hari sebelum tidur. Untuk puasa sunnah bisa saja membaca niat di pagi hari sepanjang tidak melakukan hal-hal yang dapat membatalkan puasa.
Ketentuan itu juga berlaku untuk puasa sunnah apapun, termasuk puasa Tasua dan Asyura. Namun jika pada hari Tasua ternyata lupa tidak mengerjakannya, maka umat muslim masih bisa melakukan puasa Asyura dengan catatan mereka harus mengerjakan puasa di tanggal 11 Muharram.
Hal ini dikarenakan sebagian ulama berpendapat, bahwa puasa Asyura tanpa didahului dengab puasa Tasua hukumnya makruh, meskipun sebagian lainnya mengatakan tidak.