Penjulukan varian Covid-19 yang dilakukan oleh Ostale telah menyalakan kembali perdebatan tentang cara terbaik untuk menemai varian virus corona dan bagaimana hal tersebut mempengaruhi persepsi publik.
Beberapa pihak menyebut nama tersebut cukup kreatif, sehingga dinilai bisa mudah diingat oleh seseorang. Hal tersebut disebut-sebut bisa membantu masyarakat bisa memberikan perhatian yang lebih pada varian Covid-19 yang baru.
Sebagai varian dengan nama yang kurang mudah diingat yaitu BA.4 dan BA.5, memicu infeksi di Amerika Serikat dan Eropa. WHO sendiri tidak memberikan nama BA.2.75 atau menyebutnya Centaurus.
Namun, ada beberapa pihak yang tidak terima penamaan varian Covid-19 baru tersebut diambil acak dari unggahan Twitter seseorang.
Saat ini, WHO tengah melacak BA.2.75 tetapi belum menganggapnya sebagai “varian yang mengkhawatirkan” dan mengatakan masih dini untuk menentukan kemampuan varian itu untuk menghindari kekebalan tubuh atau tingkat keparahannya.
Sementara itu, terkait dengan centaurus, masih belum jelas apakah varian virus itu bisa menyebabkan penyakit yang lebih serius dibandingan varian omicron yang lain.
Meskipun demikian, para ilmuwan menilai ada kemungkinan virus bisa mengatasi kekebalan vaksin yang terbentuk sebelumnya.
WHO sendiri telah berusaha memperingatkan kepada masyarakat bahwa pandemi ini masih ada dan belum berakhir, dengan munculnya berbagai subvarian omicron terbaru sehingga meningkatkan infeksi di seluruh dunia.
Kontributor : Syifa Khoerunnisa
Baca Juga: Daftar Negara yang Diserang Subvarian Omicron Centaurus Selain Indonesia