"Kacau ngerusak ekspedisi," timpal yang lainnya, karena biasanya yang terkena getah dari pengiriman COD bermasalah seperti ini adalah pihak ekspedisi, terutama kurir.
Penyebab Sistem Pembayaran COD Sering Bermasalah

Kejadian di atas memang dipicu oleh penjual yang tidak jujur dalam berdagang sehingga malah mengirimkan kotak kosong. Padahal pembeli seharusnya mendapat wadah alat tulis berkualitas bagus dengan harga mencapai ratusan ribu Rupiah.
Namun nyatanya pengiriman dengan sistem COD juga kerap menemui masalah di Indonesia. Biasanya pembeli yang merasa barangnya tidak sesuai harapan lalu malah mengamuk kepada kurir.
Lalu, mengapa hal ini bisa terjadi?
Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi pernah menyatakan sistem COD bermasalah karena beberapa alasan tertentu, sehingga sebaiknya sistem ini dihapuskan saja.
"Tingkat literasi masyarakat terhadap proses bisnis dan product knowledge masih rendah. Plus di sisi lain, sering terjadi barang yang dipesan tidak sesuai dengan yang diterima konsumen. Hapuskan saja," tegas Tulus.
Sementara Pengurus Harian YLKI Agus Suyanto mengungkap dua masalah mendasar pada sistem COD.
Yang pertama adalah kurangnya literasi di pihak konsumen, sehingga mereka kerap tidak menaati aturan yang tercermin dalam ungkapan kekecewaan kepada kurir jika produk yang dikirim tak sesuai harapan.
Baca Juga: Wanita Ini Tertidur Saat Kerja dan Ketahuan Atasan, Reaksi Bosnya Malah Jadi Sorotan
Sedangkan masalah kedua adalah karena masih banyak penjual yang tidak bertanggung jawab sehingga tak mengirim produk yang sesuai dengan katalog. Bahkan dalam peristiwa di atas, penjual malah tidak mengirimkan barangnya sama sekali.