“Hari ini hanya mendalami 32 pertanyaan yang ditanyakan penyidik kemarin,” ucapnya.
Diketahui, berdasarkan keterangan polisi, Brigadir Yosua tewas dalam baku tembak antar anggota Polri di rumah dinas Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo pada Jumat (8/7) lalu. Yosua tewas di tangan Bharada E, ajudan Irjen Pol Ferdy Sambo.
Namun keluarga menyatakan menemukan sejumlah kejanggalan dan menduga Yosua tewas karena pembunuhan berencana. Kasus ini menjadi atensi Kapolri yang membentuk tim khusus. Sejumlah petinggi Polri pun dinonaktifkan.
Pacaran Delapan Tahun

Vera Simanjuntak, gadis asal Kabupaten Sarolangun, sangat berduka atas kematian Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat, kekasihnya.
Ditemui usai diperiksa penyidik Bareskrim Polri di Mapolda Jambi, Vera hanya bisa berharap kasus kematian sang kekasih dapat diselesaikan, dan keadilan benar-benar ditegakkan.
Vera mengingat sang kekasih sebagai pribadi yang baik. Baginya, Brigadir Yosua merupakan sosok yang ramah dan sopan.
“Selama saya kenal, dia orang yang baik dan penyayang. Sopan dan ramah,” ungkap Vera.
Saat masih berpacaran, Vera mengaku pernah diajak Brigadir Yosua ke Jakarta. Namun ajakan itu ia tolak.
Baca Juga: Komnas HAM Periksa Dokter Forensik yang Autopsi Brigadir J Senin Ini
“Saya tidak mau karena saya di sini mempunyai pekerjaan juga," kata Vera.
Vera dan Yosua telah delapan tahun berpacaran. Mereka bahkan telah merencanakan untuk menikah.
“Selama dua tahun saya dan Brigadir Yosua pacaran jarak jauh,” ungkap Vera.
Kepada Vera, Yosua menyatakan bertugas di Jakarta sebagai ajudan. Sebelum ke Jakarta, Yosua pernah bertugas di Merangin dan Bungo.