Pengalaman Jemaah Naik Bus Shalawat: Setia Antarkan ke Masjidil Haram

Selasa, 26 Juli 2022 | 06:14 WIB
Pengalaman Jemaah Naik Bus Shalawat: Setia Antarkan ke Masjidil Haram
Bus Shalawat (Dok. MCH 2022)

Suara.com - Menunaikan ibadah salat wajib maupun umrah di Masjidil Haram, menjadi impian seluruh umat Islam sedunia dengan upaya ingin meraih keberkahan dari Allah SWT. Hal ini tidak disia-siakan jemaah haji Indonesia yang berada di tanah suci hingga 40 hari.

Dalam setiap kesempatan, memanfaatkan waktu dari tempat penginapan ke Masjidil Haram, untuk tawaf mengelilingi Ka'bah, salat, umrah dan i'tikaf.

Memang menuju Masjidil Haram dari tempat penginapan jemaah Indonesia yang tersebar di lima wilayah, yaitu Mahbas Jin, Syisyah, Raudhah, Jarwal, dan Misfalah, tidak terlalu dekat atau ada yang berjarak 850 meter dan hotel terjauh berjarak 4.220 meter.

Namun tidak membuat surut keinginan jemaah haji Indonesia untuk salat di Masjidil Haram. Sebab, bus-bus Shalawat selalu ada menjemput dan mengantar jemaah dari dan ke Masjidil Haram.

Jemaah hanya cukup menunggu di depan hotel penginapannya, bus shalawat pasti akan berhenti untuk menampung jemaah ke Masjidil Haram. Ciri bus shalawat juga sangat mudah dikenali sehingga jemaah tidak perlu khawatir untuk salah jurusan. Karena di badan bus terlihat jelas tulisan Indonesia ukuran besar dan warna bendera merah putih.

Bus Shalawat (Dok. MCH 2022)
Bus Shalawat (Dok. MCH 2022)

Tidak hanya itu saja, bus shalawat beroperasi selama 24 jam, sehingga jemaah yang baru kembali dari Masjidil Haram dini hari pun akan tetap bisa kembali ke hotel nya, begitu juga jemaah yang mau berangkat ke Masjidil Haram mengejar salat Subuh berjamaah.

Bus shalawat beroperasi pada lima sektor wilayah hotel jemaah haji Indonesia, dengan setiap sektor ditandai dengan stiker khusus. Yakni untuk wilayah pertama adalah Mahbas Jin dengan stiker warna putih dan menggunakan terminal Bab Ali dengan nomor 1. Wilayah ke-dua adalah Syisyah dengan stiker warna biru dan menggunakan terminal Syieb Amir dengan nomor 2.

Wilayah ke-tiga Raudhah dengan stiker warna hijau dan menggunakan terminal Syieb Amir dengan nomor 3. Serta wilayah ke-empat Jarwal dengan stiker warna hitam dan menggunakan terminal Syieb Amir dengan nomor 4. Wilayah ke-lima Misfalah dengan stiker warna cokelat dan menggunakan terminal Jiad dengan nomor 5.

Jemaah: Bus Ini Tidak Pernah Terlambat

Baca Juga: Gadis Usia 25 Tahun Jadi Pemimpin KBIHU: Kali Pertama Berhaji, Bawa Puluhan Jemaah

Jemaah haji Indonesia naik bus shalawat (Dok MCH 2022)
Jemaah haji Indonesia naik bus shalawat (Dok MCH 2022)

Hadirnya bus shalawat untuk jemaah Indonesia yang disiapkan pemerintah, dirasakan jemaah haji Indonesia asal embarkasi KNO/Sumatera Utara, Umi Kalsum Siregar (58) sangat membantunya beribadah di Masjidil Haram. Ia yang menginap di hotel sektor 304, setiap harinya selalu shalat wajib di Masjidil Haram dengan menggunakan bus shalawat.

"Naik bus ini nyaman dan menyenangkan. Selalu ada kapanpun kita mau ke Haram. Tidak pernah terlambat. Karena kalau pergi nya cepat sampai ke Haram, tapi kalau pulang agak lama karena keliling ke hotel-hotel antar jemaah," ujarnya saat dijumpai Media Center Haji (MCH), Selasa (19/7).

Dikatakan Umi Kalsum asal Kabupaten Tapanuli Selatan Sumut ini, ia selalu shalat wajib di Masjidil Haram meski tidak ada teman sekamar atau serombongannya.

"Kalau mau salat subuh, saya berangkat jam 3 pagi. Balik ke hotel nanti jam 7 pagi. Mau salat Ashar pergi lagi ke Haram, tawaf kemudian mengaji sampai selesai shalat Isya. Setelah itu kembali lagi ke hotel, makan malam dan istirahat," ungkapnya.

Pengusaha tenun ulos Sipirok ini mengaku, tidak pernah merasakan kesulitan saat menunggu antrean bus shalawat menuju Haram atau kembali ke hotel. Tinggal menunggu sebentar di depan hotel, bus pasti lewat dan berhenti.

"InsyaAllah saya tidak takut pergi sendiri, yang penting saya hafal nomor bus dan terminalnya saat keluar dari Haram. Kalau niat kita baik, Allah pasti akan membantu. Selagi masih di tanah suci, maka harus dimanfaatkan dengan banyak beribadah di Masjidil Haram. Pemerintah sudah menyediakan sarana dan prasarana, jemaah sudah enak sekarang. Mau makan pun aman 3 kali sehari. Mau pergi ke Haram ada bus. Petugas baik-baik semua siap bantu kapanpun dibutuhkan, pokoknya jemaah dimanjakan sekali," tuturnya.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI