Sehari Bersama Yahudi Ortodoks di Sinagoge Tersembunyi di Sudut Jakarta

Selasa, 26 Juli 2022 | 16:02 WIB
Sehari Bersama Yahudi Ortodoks di Sinagoge Tersembunyi di Sudut Jakarta
Kaum Yahudi yang beragama Yudaisme di Indonesia tengah menjalani ibadah. [Hadassah Indonesia]

Untuk menikah pun susah. Setiap Yahudi ortodoks harus menikah di sinagoge. Sementara tak semua Yahudi ortodoks di Jakarta atau daerah lain Indonesia yang mempunyai uang cukup untuk menikah di luar negeri.

“Jadi minoritas di sini susah, karena di-kotak-kotak-kan. Ada departemen khusus di Kementerian Agama untuk agama tertentu, nah untuk Yahudi departemennya mana, enggak tahu,” keluhnya kala itu.

Saya juga teringat Eli sempat mengatakan, dengan kembali menganut Yudaisme ortodoks, ia seperti menemukan jati dirinya yang selama ini hilang.

“Ayahku beragam Islam. Ibu Kristen. Tapi mereka membebaskan aku dan adik untuk memilih agama masing-masing saat dewasa,” kata perempuan itu tiga tahun silam.

Eli kecil mengikuti agama ibunya. Sementara sang adik, karena lebih dekat dengan ayah, beragama Islam.

Kala dewasa, Eli melacak jejak nenek moyangnya hingga melakukan tes DNA. Dia penasaran, karena ayah pernah bercerita nenek moyang mereka adalah perempuan keturuhan Yahudi dari Eropa Timur.

“Dari Polandia kata ayah. Saat memutuskan tinggal di Indonesia, nenek moyang saya dari pihak ayah menikah dengan salah satu kiai Cirebon.”

Ibunda Eli juga berdarah Yahudi beragama Kristen dari keturunan Yaman.

Elisheva Dinar Prasasti Wiriaatmadja. [Suara.com/Erick Tanjung]
Elisheva Dinar Prasasti Wiriaatmadja. [Suara.com/Erick Tanjung]

“Pernah dipersoalkan di keluarga sewaktu memilih Yahudi ortodoks mbak?” tanya saya penasaran.

Baca Juga: Jalan Sunyi Agama Baha'i

“Tidak. Karena aku menjelaskan kepada mereka, bagaimana perjalanan spiritual hingga kembali ke Yahudi ortodoks.”

Eli baru mendapat hasil tes DNA bahwa di dalam dirinya mengalir darah Yahudi pada 2007. Selang tiga tahun, 2010, Eli mulai serius mendalami ajaran Yudaisme.

“Tahun 2014, aku baru resmi menjadi Yahudi ortodoks.”

Tak hanya Eli, sang adik juga mengikuti jejaknya, kembali memeluk ajaran Yahudi ortodoks. Mereka merasa hal itu adalah keniscayaan sejarah.

Sebab, saat riset lebih dalam, ternyata nenek buyut dari ayah dan Elisheva mempunyai tanggal lahir berbarengan.

"Kupikir ini closing the circle. Jadi saya merasa harus kembali, untuk menutup lingkaran itu.”

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI