Suara.com - Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid memastikan calon presiden dan calon wakil presiden (capres dan cawapres) dari koalisi PKB dengan Gerindra akan berasal dari kader internal.
Kesepakatan mengenai pemilihan capres dan cawapres dari kader internal kedua partai itu sekaligus akan dimuat dalam butir-butir Piagam Deklarasi Koalisi untuk Pilpres 2024.
"Setidaknya piagam deklarasi itu menyepakati presiden dan wakil presiden itu dari kader partai masing-masing," kata Jazilul di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (4/8/2022).
Jazilul mengakui meski sudah menyepakati pemilihan capres dan cawapres dari kader internal, PKB dan Gerindra belum berlanjut membahas siapa yang akan diusung.
Meski begitu, ditegaskan Jazilul, antara PKB dan Gerindra telah memiliki masing-masing kader terbaik mereka, yang mungkin saja berpotensi menjadi pasangan capres dan cawapres.
"Ya kan kita belum sebut nama, dari kader partai masing-masing. Kader partai terbaik di Gerindra itu Pak Prabowo, kader partai terbaik di PKB, Gus Muhaimin," ujarnya.
Persiapkan Piagam Deklarasi
Elite PKB dan Partai Gerindra kembali melakukan pertemuan. Dalam pertemuan tersebut dibahas butir-butir Piagam Deklarasi Koalisi untuk Pilpres 2024 yang akan diresmikan dalam waktu dekat.
Informasi tersebut disampaikan Wakil Sekjen DPP PKB Syaiful Huda kepada wartawan, Selasa (26/7/2022).
Baca Juga: Temuan Timbunan Beras di Depok, Muhaimin Iskandar Minta Kemensos Tingkatkan Pengawasan Bansos
"Alhamdulillah, kami kembali bertemu untuk membahas butir-butir Piagam Deklarasi Koalisi yang memuat visi, misi, dan latar belakang kenapa kami harus bekerja sama dalam menghadapi Pemilu 2024," katanya.
Huda menyampaikan, hal tersebut penting dilakukan lantaran kerja sama PKB dan Gerindra tidak ingin dianggap pragmatisme politik.
Selain itu, dia juga mengatakan, Piagam Deklarasi Koalisi untuk Pilpres 2024 ini penting karena menjadi pondasi kerja sama bagi Gerindra dan PKB. Dalam Piagam tersebut juga akan disinggung langkah-langkah kerja sama politik yang akan dilakukan kedua belah pihak.
"Piagam deklarasi ini seperti konstitusi yang menjadi landasan kerja sama para pihak yang nantinya akan diterjemahkan dalam kesepakatan lebih detail di kemudian hari," ungkapnya.
Ia juga mengungkapkan, dalam pertemuan tersebut juga dibahas tentang waktu peresmian deklarasi.
Menurutnya, sesuai budaya nusantara, pemilihan waktu ini dihitung dengan cermat sehingga memenuhi unsur kebaikan baik dari sisi spiritual maupun sisi taktis politisnya.