Sejarah 10 Muharram: Hari yang Diagungkan dari Masa ke Masa

Minggu, 07 Agustus 2022 | 11:18 WIB
Sejarah 10 Muharram: Hari yang Diagungkan dari Masa ke Masa
Ilustrasi Muharram - Sejarah 10 Muharram Sebagai Hari yang Diagungkan dari Masa ke Masa (freepik)

Sayyidah Aisyah, istri Rasulullah menyatakan bahwa hari Asyura merupakan hari bagi orang-orang Quraisy berpuasa di masa Jahiliyah, Rasulullah pun juga ikut mengerjakannya. Setelah Nabi berhijrah ke kota Madinah beliau rutin mengerjakan puasa itu dan memerintahkan para sahabat agar mereka berpuasa juga. Setelah diwajibkannya puasa di bulan Ramadhan, Nabi SAW menetapkan: 

Barangsiapa yang menghendaki berpuasa Asyura puasalah dan siapa yang tidak suka boleh meninggalkannya." (HR. Bukhari, No: 1489; Muslim, No: 1987) 

Ibnu Abbas seorang sahabat meriwayatkan saat Nabi berhijrah ke Madinah, beliau tak sengaja menjumpai orang-orang Yahudi yang sedang mengerjakan puasa Asyura. Nabi pun bertanya terkait alasan mereka berpuasa. Mereka pun menjawab: 

Allah telah melepaskan Musa dan Umatnya pada hari itu dari (musuhnya) Fir’aun dan bala tentaranya, lalu Musa berpuasa pada hari itu, dalam rangka bersyukur kepada Allah”. Nabi bersabda : “Aku lebih berhak terhadap Musa dari mereka." Maka Nabi pun berpuasa pada hari itu dan menyuruh para sahabatnya agar berpuasa juga." (HR. Bukhari; No: 1865  & Muslim, No: 1910) 

Berdasarkan uraian di atas, jelas bahwa hari Asyura atau 10 Muharram merupakan hari bersejarah yang sangat diagungkan dari masa ke masa. Kita sebagai umat Islam hendaknya menyambut hari itu dengan mengambil pelajaran yang bermanfaat dari sejarah masa lalu. 

Itulah tadi ulasan mengenai sejarah 10 Muharram yang dianggungkan dari masa ke masa. Semoga menambah keimanan dan ketakwaan kita terhadap Allah SWT. 

Kontributor : Putri Ayu Nanda Sari

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI