"Memang betul bahwa tahun ini masyarakat akan kita ikut sertakan secara fisik langung namun juga kami menerapkan treatment kesehatan yang sangat ketat," kata Bey dalam konferensi pers yang disiarkan YouTube Sekretariat Presiden, Senin (1/8/2022).
"Yang pertama adalah masyarakat tentu saja harus telah divaksin booster," sambungnya.
Meskipun sudah divaksin booster, masyarakat yang sudah mendapatkan undangan, juga harus menjalani tes antigen Covid-19 terlebih dahulu. Menurut Bey, mekanisme tersebut menjadi salah satu protokol kesehatan yang dilakukan di Istana.
Bukan hanya kepada pegawai ataupun tamu sehari-hari, protokol kesehatan tersebut juga bakal diterapkan bagi masyarakat yang nantinya akan masuk ke lingkungan Istana.
"Juga di pintu-pintu masuk akan kami siapkan barcode-barcode jadi terlihat bagi peserta atau masyarakat hadir harus scan barcode yang telah kami siapkan."
2 Ribu Warga Bisa Hadir
Kepala Staf Kepresidenan Heru Budi Hartono mengatakan kalau pihaknya mengundang masyarakat untuk datang ke Istana meskipun masih dalam jumlah terbatas. Untuk upacara pagi hari, jumlah warga yang bisa masuk ialah kisaran 1.000 hingga 2.000 orang.
Jumlah warga kemudian ditambahkan pada upacara penurunan bendera di sore hari.
"Pada tahun ini juga kita mengundang masyarakat terbatas masih terbatas kurang lebih 1.000 sampai 2.000 kurang lebih 2.000-an di pada pagi hari dan di 2.000 sampai 3.000 di sore hari," kata Heru dalam konferensi pers yang disiarkan melalui YouTube Sekretariat Presiden, Senin (1/8/2022).
Baca Juga: Penyebab Jonatan Christie Cs Merasa Dirugikan dengan Hasil Undian Kejuaraan Dunia 2022
Heru menuturkan siapapun bisa datang untuk menyaksikan upacara kemerdekaan secara langsung. Namun sebelumnya warga harus mendaftar terlebih dahulu dan yang paling cepat dia akan mendapatkan undangannya.