“Biasanya mereka [orang Australia] tidak memiliki cukup banyak teman Indonesia untuk bisa bertukar pikiran atau pendapat. Mereka hanya mendapatkan cerita dari berita atau dari media,” katanya.
Ia khawatir Australia bisa ketinggalan ketika Indonesia menjadi salah satu kekuatan ekonomi di kawasan Asia.
“Banyak peluang yang bisa diambil Australia dari Indonesia, seperti sumber daya manusianya,” ujarnya.
Bahasa Indonesia kurang diminati
Diza Alia, yang sudah tinggal di Australia selama lebih dari dua puluh tahun, mengaku selalu bangga setiap kali ada orang Australia yang berbicara dalam bahasa Indonesia kepadanya.
Suatu hari, seseorang menyapanya dalam Bahasa Indonesia setelah dia menelepon temannya di Indonesia.
"Setelah saya tutup telepon, dia bilang 'Apa kabar?' dan saya agak kaget karena dia sepertinya bukan orang Indonesia," kata Alia.
"Saya merasa senang dan bangga karena dia bisa berbicara sedikit dalam Bahasa Indonesia."
Diza, yang juga direktur hubungan masyarakat Asosiasi Pelajar Indonesia Australia, mengatakan pengajaran Bahasa Indonesia di sekolah-sekolah lokal di Australia telah menurun karena kurangnya minat dan pendanaan.
"Orang Indonesia yang tinggal di Australia umumnya kurang mempromosikan bahasa Indonesia kepada orang Australia," katanya.
Baca Juga: Mantan PM Australia Jadi Sorotan karena Diam-diam Pernah Rangkap Banyak Jabatan
Dianggap negara miskin
Kathy Kimpton, yang pindah ke Australia pada tahun 1998, mengatakan beberapa orang yang ditemuinya menganggap Indonesia adalah negara yang miskin, tidak berpendidikan dan terbelakang dan ini membuatnya tidak nyaman.
"Saya sangat berharap untuk mengubah persepsi negatif ini," kata Kathy.
"Saya berharap semua orang Indonesia yang tinggal di Australia bisa mengubahnya dengan menjadi duta Indonesia."
"Indonesia bukan negara miskin, warganya juga bukan tidak berpendidikan."
Kathy, yang bekerja di sekolah swasta, mengatakan banyak orang Indonesia yang selintas terlihat pemalu atau mudah tersenyum.
Tapi ini menunjukkan jika kebanyakan orang Indonesia rendah hati dan bersikap sopan, bukan karena mereka tidak mengerti apa-apa.