Mengingat Kembali Kronologi Pembunuhan Munir di Atas Pesawat

Senin, 12 September 2022 | 16:00 WIB
Mengingat Kembali Kronologi Pembunuhan Munir di Atas Pesawat
Sejumlah aktivis mahasiswa yang tergabung dalam kelompok Solidaritas Mahasiswa Untuk Rakyat (SMUR) melakukan aksi di Meulaboh, Aceh Barat, Aceh, Senin (5/9/2022). [ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas/aww]

Suara.com - Kasus kematian aktivis HAM Munir Said Thalib kembali mencuat setelah hacker yang menamakan dirinya Bjorka menyinggung peristiwa itu. Bjorka mengungkap dalang pembunuhan Munir yang terjadi pada 2004 silam.

Melalui akun Twitternya pada 11 September 2022, Bjorka mengungkap bahwa aktor utama di balik kematian Munir adalah mantan Deputy Badan Intelijen Negara (BIN) Muchdi Purwoprandjono.

Menurut Bjorka, jabatan Muchdi tersebut membuatnya memegang kendali besar pada BIN. Sehingga ia memanfaatkan jaringan non organik BIN, yakni Pollycarpus Budihari Priyanto, untuk mengeksekusi Munir dalam perjalanannya menuju Belanda.

Pollycarpus sendiri merupakan salah satu pilot PT Garuda Indonesia. Ia menerbangkan pesawat yang membawa Munir ke Belanda.

Lantas apa sebenarnya yang terjadi di atas pesawat sehingga membuat Munir tewas? Berikut kronologi peristiwa tersebut.

Kronologi pembunuhan Munir 

Berdasarkan laporan KontraS yang berjudul "Bunuh Munir", kronologi kematian aktivis HAM itu diungkap. Ini berawal saat Munir hendak berangkat ke Belanda pada 6 September 2004 malam. 

Kala itu, Munir diantar istri tercintanya, Suciawati bersama rekan-rekannya di KontraS ke bandara. Tidak ada yang aneh di hari itu, Munir tampak sehat dan ceria seperti biasa. Suciawati sendiri juga sempat menemani suaminya untuk makan di bandara sambil menunggu keberangkatan pesawat.

Mereka akhirnya berpisah ketika Munir harus segera boarding. Saat boarding memasuki koridor pesawat, tiba-tiba Munir didatangi oleh salah seorang crew Garuda yang tengah menjadi extra crew/aviation security. Ia adalah Pollycarpus Budihari Priyanto.

Baca Juga: Gara-Gara Bjorka, Menteri Luhut Ketahuan Belum Booster: Mulut Berbusa Imbau Masyarakat, Sendirinya Gak Melakukan

Pilot Garuda itu menghampir Munir dan berbincang-bincang. Ia bahkan menawari Munir untuk duduk di kursi kelas bisnis. Awalnya tawaran itu ditolak Munir karena ia merasa tidak enak membeli tiket ekonomi, namun justru duduk di kelas bisnis.

Meski demikian, akhirnya Munir menerima tawaran Pollycarpus. Ia duduk di kursi 3 K kelas bisnis. Adapun pesawat Garuda yang ditumpangi Munir berangkat pukul 21.55 dari Jakarta ke Singapura untuk transit.

Selama perjalanan itu, Munir sempat makan dan minum hidangan selama penerbangan. Mulai dari juice jeruk dan mie serta irisan buah segar.

Pesawat yang ditumpangi Munir itu akhirnya transit di bandara Changi, Singapura pada hari Selasa pukul 00.40 waktu setempat. 

Pesawat transit selama satu jam sepuluh menit, sebelum akhirnya melanjutkan perjalanan ke Amsterdam pada pukul 01.50 waktu setempat. Pesawat itu dijadwalkan tiba di Amsterdam 7 September 2004, pukul 08.10 waktu Amsterdam.

Mulai merasakan sakit

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI