"Namun sekarang dapat tugas khusus memecah konsentrasi rakyat dari isu kenaikan BBM dan harga-harga serta kasus-kasus hukum," ujarnya.
Pada panel keempat, komikus tersebut menggambarkan karakternya memakai jaket dengan tulisan "hacker" di bagian belakang.
Karakter tersebut lantas membocorkan cara Bjorka dalam membocorkan data-data pribadi targetnya yang ternyata telah disuplai dari BIN dengan bantuan Interkam dan Mossad.
"Caranya dengan membocorkan data-data pribadi yang sebenernya disuplai dari BIN yang dibantu interkam dan mossad. Tentu datanya sudah dipilah yang gak berisiko tinggi. Misal data 9 naga nggak ada kan?" katanya.
Dalam panel komik tersebut juga dijelaskan bahwa akibat dari bocornya data pribadi milik bebarapa tokoh membuat engagement dari isu tersebut akan tinggi.
"Tokoh-tokoh dan lembaga negara ikut disinggung dan merespons sehingga engagement isu ini akan tinggi. Ini plot operasi intelijen tingkat tinggi," lanjut si karakter.
Di bagian panel terakhir, Errik membuat karakter seorang badut yang sedang membawa toa.
"Nggak semua pejabat tahu agar responsnya natural. Makanya si badut Gerard gak dipecat presiden. Kebegoannya natural dan itu sangat membantu," pungkasnya.
Unggahan ini pun lantas menuai beragam komentar dari publik. Warganet menyebut teori yang dibuat oleh Errik begitu masuk akal.
Baca Juga: Dituduh sebagai Hacker Bjorka, Pemuda Cirebon: Saya Cuma Editor Video Biasa
"Itu siapa? Anya Porger?" kata warganet.
"Nggak tahu yang bagian yang lainnya kurang update. Tapi amat sangat setuju sama slide terakhir. Begonya itu natural banget," imbuh warganet lain.
"Nah ini make sense," ujar warganet lain.
"Jika ini cuma teori, mudah-mudahan teori itu nggak bener dan beneran murni penyerangan," tambah warganet lainnya lagi.