"Misalnya saya jadi jaksa, saya bilang Sambo menembak. Kemudian pengacara Sambo cuma bilang, Pak Jaksa tolong buktikan, mana klien saya yang namanya menembak? Berapa tembakan? Pusingkan," kata Taufan.
Taufan juga menduga Ferdy Sambo memiliki masalah kejiwaan sampai akhirnya terjadi pembunuhan. Masalah kejiwaan yang dimaksud Taufan yaitu sifat superpower yang dimiliki Ferdy Sambo karena dia mempunya jabatan tinggi.
Ferdy Sambo bisa saja meminta pihak ketiga melakukan pembunuhan di luar rumahnya. Tapi dia justru melakukan itu di rumahnya dengan melibatkan anak buah.
"Bisa jadi ada kebencian kalau tidak dihabisi langsung. Karena dia merasa superpower,” kata Taufan.
Dugaan masalah kejiwaan itu, menurut Taufan, juga bisa dilihat dari perilaku Ferdy Sambo yang berubah-ubah.
"Waktu ngobrol sama saya itu dia nangis-nangis gitu. Tapi coba kamu lihat pada saat rekonstruksi kejadian itu, dia terlihat bengis,” katanya.