Metode komunikasi itu lewat kanal pribadi yang dibuat sendiri oleh Bjorka asli di Telegram. Di sana pula MAH mendapat bocoran dari Bjorka, yang kemudian diteruskan ke kanal @Bjorkanism buatannya.
Pakai translator atau penerjemah dari ponsel
MAH mengatakan bahwa dirinya berkomunikasi dengan Bjorka menggunakan bahasa Inggris. Namun, ia juga mengaku bahwa ia tidak fasih berbahasa Inggris.
Ia lantas memanfaatkan translator atau aplikasi alih bahasa yang ada di ponselnya.
Komunikasi pakai ponsel yang sudah dibeli Rp5 juta
Untuk membantu Bjorka, MAH tidak memakai komputer atau laptop. Ia cukup memakai ponsel pintar Redmi Note 10 Pro.
Pengakuan MAH ini ternyata membuat publik curiga. Pasalnya tiga hari sebelum MAH ditangkap, ponselnya yang sempat beberapa kali bermasalah itu dibeli oleh seseorang yang mengaku sebagai polisi.
Tak main-main, orang itu menawarkan Rp5 juta untuk menebus Xiaomi Redmi Note 10 Pro bekas milik MAH, padahal harga barang barunya di kisaran Rp3 juta.
"Katanya sih untuk barang bukti. HP adik saya diminta orang yang mengaku polisi. Dia juga sae (baik), kasih Rp5 juta untuk HP itu," kata Noviyani, kakak MAH.
Transaksi jual beli HP itu juga diketahui oleh Prihatin sang ibu, maupun Zeda Dewi Hersanto selaku bos di tempat kerjanya. Namun tidak ada satupun yang mengetahui di mana MAH bertemu dengan sosok yang mengaku polisi tersebut.