KPK Didesak Usut Sampai ke Akar Kasus Korupsi di Papua, MAKI: Agar Pembangunan Sampai ke Wilayah Terpencil

Selasa, 20 September 2022 | 16:02 WIB
KPK Didesak Usut Sampai ke Akar Kasus Korupsi di Papua, MAKI: Agar Pembangunan Sampai ke Wilayah Terpencil
Koordinator MAKI, Boyamin Saiman. [dok]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Sementara itu, Ketua PPATK, Ivan Yustiavandana mengungkapkan dari pemantauan yang dilakukan lembaganya ditemukan tranksaksi perjudihan yang dilakukan Gubernur Papua, Lukas Enembe senilai Rp 560 miliar ke kasino di dua negara berbeda.

"Salah satu hasil analisis itu adalah terkait dengan transaksi setoran tunai yang bersangkutan (Lukas Enembe) di kasino judi senilai 55 juta dollar atau 560 miliar rupiah itu setoran tunai dilakukan dalam periode tertentu," kata Ivan saat  konferensi pers di Kemenko Polhukam, Jakarta, Senin (19/9/2022).

Dirinci  dalam periode singkat, PPATK juga menemukan aliran dana senilai 5 juta Dollar Singapura  atau dalam mata uang Indonesia sekitar Rp 53,132 miliar. Diungkapkan,  PPATK memantau transaksi keuangan Lukas Enembe   sejak 2017.

"Sampai hari ini PPATK sudah menyampaikan hasil analisis sebanyak 12 hasil analisis kepada KPK, variasi kasusnya ada setoran tunai, kemudian ada setoran melalui nomini-nomini ya pihak-pihak lain angkanya dari Rp 1 miliar sampai ratusan miliar," beber Ivan.

Kemudian ditemukan juga transaksi  pembelian perhiasan mewah, salah satunya jam tangan senilai Rp 550 juta.

"Pembelian jam tangan ya, sebesar 55 ribu dollar itu (atau) Rp 550 juta," jelas Ivan.

Oleh sebabnya, PPATK membekukan rekening  Lukas Enembe di 11  penyedia jasa keuangan yang nilai mencapai Rp 71 miliar.

"Dan ada juga transaksi di Rp 71 miliar tadi itu mayoritas dilakukan di anak yang bersangkutan (Lukas Enembe), di putra dari  yang bersangkutan," kata Ivan.

Baca Juga: Sepak Terjang Lukas Enembe Berawal Jadi Aktivis, Kini Dibela Massa Meski Terjerat Kasus Korupsi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI