Suara.com - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon mengatakan bahwa pelaksanaan Pemilu di Indonesia belum sepenuhnya jujur dan adil alias Jurdil. Pemilu masih diwarnai dengan kecurangan-kecurangan.
Hal itu ia sampaikan menanggapi pernyataan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (AHY).
"Selalu ada masalah dan kecurangan, baik kecurangan sistemik, terstruktur, dan masif," kata Fadli di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamisn (22/9/2022).
Kendati begitu Fadli menganggap apa yang menjadi pernyataan SBY adalah hal yang sah sebagai suatu pendapat.
Lebih dari itu, Fadli menilai ada keinginan SBY untuk kembali ikut campur di Demokrat lewat pernyataan-pernyataan yang disampaikan Presiden ke-6 RI tersebut.
"Saya kira lebih kepada statement politik Pak SBY akan ikut campur tangan lagi dalam partainya. Menurut saya sah-sah saja," kata Fadli.
Diketahui SBY mengatakan bahwa dia telah mendengar dan mengetahui ada tanda-tanda pemilu 2024 bisa tidak jujur serta tidak adil.
Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD mengatakan ada atau tidak ada tudingan dari SBY, pemilu pasti diwarnai kecurangan.
![Ilustrasi Pemilu. [Dok.Antara]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/07/07/38602-ilustrasi-pemilu.jpg)
Mahfud menyontohkan "pada zaman Pak SBY juga banyak kecurangan."
Baca Juga: Bawaslu Butuh Dukungan OKP dalam Mengawasi dan Mencegah Pelanggaran Pemilu 2024
Mahfud mengatakan bahwa dia banyak tahu kecurangan -- pada pemilu era pemerintahan SBY -- karena waktu itu menjabat ketua Mahkamah Konstitusi.