Pada 5 Oktober 1965, Presiden Sukarno menyebut Pierre Tendean sebagai pahlawan nasional atas dedikasi dan pengorbanannya kepada bangsa. Dia secara anumerta dipromosikan ke pangkat Kapten dan dimakamkan di Pemakaman Pahlawan Kalibata.
Anak bungsu kedua dari 8 bersaudara ini baru berusia 26 tahun pada saat terbunuh. Demikian itu informasi tentang profil Pierre Tendean.
Kontributor : Mutaya Saroh