11. Pukul 21.50 WIB polisi lempar gas air mata dan flashbang
Asap yang muncul karena gas air mata dan flashbang itu menuju ke arah bagian tempat duduk selatan. Penonton mulai berkaca-kaca dan batuk. Pada tribun 12 dan 13, hampir semua orang diselimuti bahan kimia.
12. Banyak suporter terinjak dan tertindih
Terlihat kerumunan di balik pintu dan terdapat pengakuan bahwa mereka terus dilempari gas secara brutal. Banyak orang terinjak dan tertindih.
13. Penonton melompat ke lapangan mencari jalan keluar lain
Saat gas mengepul di tribun 12 dan 13, penonton melompat kembali ke lapangan untuk menghindarinya. Mereka mencoba mencari jalan lain untuk keluar.
14. Penembakan tidak jelas dan tidak terkoordinasi
Ranto Sibrani yang merupaan pengacara HAM dari Medan mengatakan pihak perwenang tampaknya menembakkan amnisi tanpa strategi yang jelas. Tidak jelas siapa yang bertanggung jawab. Akhirnya penggunaan bahan itu tidak terkoordinasi.
Kontributor : Annisa Fianni Sisma
Baca Juga: Bendera Setengah Tiang Hanya untuk Pejabat yang Meninggal Bukan untuk Korban Tragedi Kanjuruhan