Faktor ketidakpastian akan semakin besar, padahal aspek ini dalam ekonomi sangat tidak diinginkan.
Sehingga masyarakat perlu bersiap-siap, memperbaiki perputaran uang dan mengamankan aset pribadi, resesi 2023 akan menjadi pasir hisap yang menelan perekonomian kita.
Perlu diketahui, Dana Moneter Internasional (IMF) memprediksi pertumbuhan global akan melambat menjadi 2,7% tahun depan. Angka ini 0,2 poin persentase lebih rendah dari perkiraan Juli.
IMF menyebut resesi 2023 akan terasa seperti resesi bagi jutaan orang di seluruh dunia.
“Ini adalah profil pertumbuhan terlemah sejak 2001,” kata IMF dikutip dari CNBC.
Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan target penerimaan pajak dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara tahun anggaran 2023 dirancang dengan hati-hati dan dengan tingkat kewaspadaan tinggi. Hal itu disebabkan untuk menahan risiko resesi ekonomi global yang meningkat.
“Pada saat yang sama, berbagai langkah reformasi perpajakan dengan pemberlakuan UU HPP, serta perbaikan dan penyederhanaan layanan pembayaran pajak diharapkan akan terus menjaga kesinambungan penerimaan pajak negara. Instrumen perpajakan harus terus digunakan juga sebagai insentif di dalam mendorong pertumbuhan dan investasi,” kata Sri dalam Rapat Paripurna DPR RI ke-3 Masa Persidangan I Tahun Sidang 2022-2023, Selasa (30/8/2022).