Seperti Falhad, Nurto Mohamed – ibu tujuh anak – tiba di Mogadishu dengan berjalan kaki tanpa suaminya. Ketiga anaknya meninggal di perjalanan karena kehausan dan kelaparan, katanya.
“Sapi, kambing dan semua ternak kami musnah. Saya meninggalkan suami saya, tiga putra saya meninggal di perjalanan karena kelaparan dan kehausan selagi kami berjalan kaki. Empat anak saya yang lain dan saya akhirnya sampai di sini. Kami tidak punya apa-apa,” ujar Nurto.
Sementara sebagian ibu dan anak-anak mereka tinggal di dalam tenda-tenda penampungan, yang lainnya harus tidur di bawah pohon akasia di dalam kompleks kamp tersebut.
Direktur kamp itu, Faduma Abdul Kadir Warsame, mengatakan kepada Reuters bahwa orang-orang tiba ke kamp itu tanpa membawa apa pun. Pihak kamp pun melakukan segalanya untuk dapat membantu mereka.
PBB memperingatkan pada awal September bahwa dua distrik di Somalia diperkirakan akan menghadapi kelaparan antara bulan Oktober dan Desember, di mana lebih dari setengah juta anak di Somalia berisiko meninggal dunia akibat malanutrisi. (Sumber: VOA)