“Didukung oleh mesin rekomendasi MGID yang sedang dalam proses paten. Smart widget membuat kombinasi dari berbagai macam format secara otomatis untuk mencapai misi penerbit,” tuturnya.
Lebih lanjut, ia juga menyampaikan, peningkatan kinerja terasa signifikan seperti, peningkatan CTR hingga 40 persen dibandingkan penempatan native tradisional.
Selain itu juga, meningkatkan on-site engagement, pengalaman pengguna dan menghasilkan CPM 20 persen lebih tinggi dibandingkan dengan iklan native klasik.
Kemudian, under-article widget, dia menyampaikan unit iklan ini berfungsi untuk responsif dan bisa menyesuaikan. Hal ini menjadi sisi klasik dalam periklanan native.
“Tata letak native yang dapat disesuaikan dengan mudah. Kompatibel dengan mesin situs, ukuran layer atau peramban apapun, serta dapat dikombonasikan dengan bursa internal,” lanjutnya.
Dia juga menuturkan ada header widget dan sidebar widget. Seperti header widget, unit iklan tersebut sangat nampak dan memberikan engagement pemirsa secara maksimal. Sedangkan, sidebar widget wajib dimiliki untuk mendapatkan aliran penghasilan tambahan di desktop.
Untuk hal yang pas sebagai bagian besar server iklan dia membeberkan ada IAB banners. Yakni, unit iklan yang membawa kinerja native ke baner display.
"Cocok untuk sebagian besar server (iklan), kompatibel dengan Google Ad Manager, sesuai dengan standar IAB display," katanya.
Untuk bisa memaksimalkan CPM, terdapat video recommendation player. Hal tersebut mampu meningkatkan waktu yang dihabiskan pemirsa di situs setidaknya 15 persen.
Baca Juga: Local Media Summit 2022: Ajang Akbar Ulas Tantangan Media Lokal di Indonesia
Peningkatan hasil rata-rata situs juga terjadi. Dengan iklan video MGID, mampu mendongkrak CPM 30-100 persen.