Pemulangan "Pengantin Islamic State" ke Australia Memicu Kekhawatiran

SiswantoABC Suara.Com
Jum'at, 28 Oktober 2022 | 13:36 WIB
Pemulangan "Pengantin Islamic State" ke Australia Memicu Kekhawatiran
Perempuan dan anak-anak asal Kobane, Suriah, yang mengungsi setelah desa mereka dikuasai ISIS. [Procyk Radek / Shutterstock.com]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Dr Kiriloi, yang juga mempelajari radikalisasi perempuan barat oleh IS, mengatakan dengan menjadi ibu, para perempuan punya peran penting saat IS menjalankan misinya.

"Bahkan jika perempuan ini tidak ikut berperang, tidak ikut bertarung secara fisik, ada peran untuk mendukung, seperti yang diharapkan [kelompok IS]," ujarnya.

"Mereka mendukung kelompok kejahatan. Dan kebanyakan dari peran ini juga berkontribusi terhadap genosida populasi Yazidi."

Sikap pemerintah

Dalam sebuah pernyataan, Menteri Luar Negeri Claire O'Neil mengatakan: "Prioritas utama pemerintahan Albanese adalah memberikan perlindungan bagi kepentingan nasional Australia, sesuai nasihat ahli keamanan nasional."

Di tahun 2019, pemerintah Australia di bawah PM Scott Morrison memulangkan delapan anak dan cucu militan ISIS yang tewas.

Sementara Jerman sudah memulangkan lebih dari 90 warganya, termasuk menjatuhkan hukuman bagi seorang perempuan yang berperan dalam perbudakan dan pelecehan seorang perempuan Yazidi.

Prancis sudah menjemput 86 warganya, sementara Amerika Serikat memulangkan 27 warga dan mendakwa 10 di antaranya dengan pelanggaran terkait terorisme.

Kazakhstan sudah mengembalikan lebih dari 600 warga negaranya, menurut PBB.

Keluarga para perempuan Australia yang akan dipulangkan tidak memberikan komentar, tapi mengatakan mereka terbuka untuk bekerja sama dengan pemerintah.

Baca Juga: ISIS Mengaku Bertanggung Jawab atas Serangan di Kuil Syiah di Iran yang Tewaskan 15 Orang

"Keluarga ini sangat senang dengan masa depan putri dan cucu mereka kembali ke rumah dan terbuka untuk bekerja dengan pemerintah ... untuk membantu memfasilitasi kepulangan," kata juru bicara keluarga.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI