"Jadi semua ajudan, ADC, tidak boleh ada yang ke sini?"
"Nggak boleh, kecuali dipanggil atau sesuatu yang diperintahkan untuk dikerjakan."
Di belakang pintu kaca geser itu ada pintu kasa. Pintu kasa itulah yang, menurut kesaksian Susi, sempat tampak ditutup oleh tangan asing. Hal ini terungkap di eksepsi Sambo dan Putri yang sudah ditolak oleh majelis hakim.

Seperti lantai bawah, lantai atas rumah Magelang juga berukuran cukup sempit. Termasuk koridor di depan kamar Putri. Di koridor itu pula Susi mengaku menemukan Putri terbaring tidak berdaya dan diduga telah menerima kekerasan seksual dari Brigadir J.
"Di sini juga ibu Putri dibanting oleh almarhum Yosua, hingga akhirnya ada di sini. Posisi Putri Candrawathi duduk di sini ya (duduk di depan pintu kamar mandi). Susi menemukan di atas saat itu, dengan posisi sudah duduk lemas di sini, dengan kaki lurus bersandar ke sini (keranjang pakaian kotor)," tutur Dwi Anggia.
Memang terlihat sebuah keranjang pakaian kotor dengan keranjang kecil lain di atasnya yang terletak di sudut koridor.

Keranjang itulah yang, seperti diungkap di eksepsi, coba ditendang dan dijatuhkan Putri sebelum ia mengaku dibanting untuk terakhir kali oleh Brigadir J.
"Juga ada sempat menjatuhkan ini (keranjang pakaian kotor) ya, dengan harapan ada yang menolong," ucap Dwi Anggia.
"Iya, sebelum dibanting. Tapi ternyata nggak ada yang mendengar," sahut Berlian.
Baca Juga: Tak Gentar! Tante Brigadir J Pelototin Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi di Ruang Persidangan
Padahal Susi disebut berada di dapur yang notabene terletak tidak jauh dari tangga menuju lantai dua.