"Permintaan maaf sambo buat saya nggak tulus, analisa saya enggak, masih dijaga bahasa hukum bahwa tidak ada pengakuan. Konsisten ke publik Sambo cerdik," ujar Kirdi.
Kirdi juga menganggap momen ketika Sambo dan Putri diminta membuka masker oleh ayah Yosua, menjadi pukulan psikologis bagi Ferdy Sambo. Terlebih saat Samuel, mengatakan "Bagaimana kalau anaknya saya rampas nyawanya dengan paksa bagaimana perasaannya," di mana Sambo terlihat terpukul.
"Jadi itu sebetulnya tanda petik ya termasuk pukulan psikologis juga buat Bu Putri dan Pak Sambo sebel sih, ekspresinya ekspresi sebel. Kita nggak bisa kategorikan itu marah, kalau marah tuh keliatan banget bibirnya lebih mengencang. itu mengencang tapi gak dalam," terang Kirdi.
"Itu menyeringai dengan bibir tertutup, artinya sakit, ia merasa sakit mendengar dan terpukul dengan kata kata itu. Bagaimana kalau nyawa anak anda yang saya ambil,itu sebetulnya sakit, dia merasakan itu bisa kok dia dia tertekan sendiri bisa jadi langsung berkaca mengingat anak," jelasnya lagi.
Dalam kesempatan berbeda yang juga dilakukan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, dua tersangka lainnya, yakni Ricky Rizal dan Richard Eliezer juga telah menyampaikan permohonan maaf kepada keluarga Yosua.
Kontributor : Xandra Junia Indriasti