Transjakarta Dilaporkan ke KPK Terkait Dugaan Korupsi Pemotongan Dua Kali Saldo KUE Pelanggan

Welly Hidayat Suara.Com
Senin, 14 November 2022 | 16:13 WIB
Transjakarta Dilaporkan ke KPK Terkait Dugaan Korupsi Pemotongan Dua Kali Saldo KUE Pelanggan
Mantan anggota dewan trasnportasi Kota Jakarta, Musa Emyus laporkan dugaan korupsi oleh PT. Transjakarta terkait saldo pelanggan KUE terpotong sebanyak dua kali, Senin (14/11/2022) (foto/welly)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Kami harap KPK untuk memverifikasi dan menyelidiki lebih lanjut,"tambahnya

Apalagi, kata Emyus, belum lama ini ramai keluhan pelanggan terkait pemotongan saldo KUE ketika naik maupun turun pada tap in dan tap out.

"Kemarin ada kesalahan, potongannya, masyarakat dirugikan. Itu kan indikasi awal (dugaan korupsi)," kata Emyus

Emyus dalam laporannya ke KPK didampingi oleh Kepala Bidang Hukum Lembaga Perkumpulan Forum Warga Kota (Fakta) Indonesia, Yosua Manalu.

Menurut Yosua pihaknya akan berkomunikasi secara intensif bila KPK masih memerlukan bukti-bukti tambahan terkait laporan dugaan korupsi di PT. Transjakarta.

"Mudah mudahan prosesnya cepat berjalan, tidak ada yang dirugikan terutama pada sistem tap in tap out dan juga dana dana yang selama ini dihimpun pihak ketiga," imbuhnya

Seperti diketahui, Transjakarta mengaku memang mendapat aduan dari sejumlah pelanggan terkait saldo KUE yang terpotong sebanyak dua kali.

Pihak Transjakarta juga mengklaim telah menindaklanjuti laporan dari para pelanggan. Salah satunya dengan menghubungi pelanggan yang membuat aduan.

Dimana, pelanggan diminta keterangan soal kronologi kejadian disertai identitas yang dapat dihubungi. Data-data tersebut menjadi acuan dalam menangani keluhan pelanggan.

Baca Juga: Apa Kabar Udayana? KPK Sebut Informasi Rasuah Berasal dari Internal Kampus: Titik Rawan Korupsi Dalam Proses Pemilihan Rektor

Dari data yang dimiliki Transjakarta telah menerima 664 aduan. Sebanyak 353 telah merespon dan telah diberikan kartu pengganti. Sedangkan 12 pelanggan menolak memberikan data, sementara sisanya sebanyak 299 belum merespon.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI