Suara.com - Pengamat politik UIN Burhanuddin Muhtadi menyebut bahwa kedatangan Anies Baswedan ke Solo adalah karena Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo begitu dominan di 'kandangnya' sendiri.
"Kalau kita lihat data survei per hari ini, Ganjar terlalu dominan di Jawa Tengah," kata Burhanuddin dikutip Suara.com dari kanal YouTube tvOneNews, Rabu (16/11/2022).
Lalu, Burhanuddin menyinggung soal data Pilpres sejak 2004 hingga saat ini, bahwa tidak ada calon presiden (capres) yang menang secara nasional tanpa memenangkan Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Menurut data tersebut, capres bisa kalah di Jawa Barat namun secara nasional tetap menang asalkan memiliki kemenangan di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
"Data ini memang keras kepala, tetapi faktanya seperti itu," tuturnya.
Sementara itu, Anies disebut relatif lebih kuat suaranya di daerah DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, dan Sumatera.

Oleh karena itu, Burhanuddin menyampaikan bahwa mau tak mau apabila Anies ingin memenangkan kontestasi pemilu itu setidaknya mengantongi kemenangan di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Dia menambahkan bahwa pertemuan Anies-Gibran Rakabuming Raka di Solo itu lebih dibutuhkan oleh Anies daripada putra sulung Jokowi itu.
"Pada titik itu, kebutuhan elektoral Anies untuk datang ke Jawa Tengah khususnya Solo lebih besar, ketimbang kebutuhan seorang Gibran untuk datang ke Jakarta. Apalagi mas Anies sudah selesai masa jabatannya," ungkap Burhanuddin.
Baca Juga: Siap-siap, Cuaca Ekstrim Berpotensi Terjadi di Jawa Tengah pada 16-18 November
Selain itu, Burhanuddin mengatakan bahwa 'efek' Jokowi hingga 2024 masih menentukan untuk pilpres mendatang, sehingga mendekati presiden maupun keluarganya menjadi hal yang penting.