Dobel Apes usai Digebuki Anak Jalanan, Cerita Indra Malah Diminta Uang Rp2,5 Juta saat Bikin Laporan di Polsek Ciracas

Rabu, 14 Desember 2022 | 16:32 WIB
Dobel Apes usai Digebuki Anak Jalanan, Cerita Indra Malah Diminta Uang Rp2,5 Juta saat Bikin Laporan di Polsek Ciracas
Dobel Apes usai Digebuki Anak Jalanan, Cerita Indra Malah Diminta Uang Rp2,5 Juta saat Bikin Laporan di Polsek Ciracas. (Suara.com/Bagaskara)

Dalam obrolannya dengan petugas, Indra mengaku sempat mengungkit soal nominal uang yang disebut untuk biaya pelaporan. Petugas itu mengatakan jika tidak ada pungutan biaya saat warga membuat laporan ke polsek itu.

“Kalau yang versi malam diminta bayar Rp2,5 juta, pas siang kata bapak polisi itu, gak bayar. Disitu saya ngerasa bingung. Bingungnya, yang bilang bayar itu polisi atau bukan,” ungkap Indra.

Polemik soal masalah Indra tidak sampai di situ. Indra ternyata harus melampirkan bukti kepemilikan secara fisik. Tidak bisa jika hanya berupa foto.

“Polisi bilang, kalau mau masukin laporan bukan foto tapi kardusnya langsung, terus kalau lagi proses saya gak bisa ke mana-mana. Sedangkan kerjaan saya ada di Sambas (Kalbar). Saya jadi bingung,” jelasnya.

Tidak hanya itu, petugas juga meminta Indra untuk mengadirkan saksi sebelum dan saat pencurian dan pengeroyokan itu terjadi. Namun saat itu Indra yang seorang diri, menyebut hal itu merupakan hal yang mustahil lantaran ia saja repot melindungi diri saat pengeroyokan.

"Dia bilang kardus HP-nya harus nyampe Jakarta dulu, baru bisa dibantu. Saat proses saya diminta saksi sebelum, saat dan sesudah kejadian. Gimana saya mau ada saksi, sayanya dikeroyokin,” ungkapnya.

Reaksi Kapolsek

Terpisah, Kapolsek Ciracas Kompol Jupriono mengklaim pihaknya sama sekali belum menerima laporan dari Indra. Namun, dia mengklaim telah memerintah anak buahnya untuk mengusut kasus tersebut tanpa menunggu korban membuat laporan.

"Korban belum buat laporan, tapi Kanit Reskrim lagi menelusuri peristiwa itu. Nanti perkembangan kita kasih,” kata Jupriono, saat dihubungi Suara.com, Rabu.

Baca Juga: Satu Petugas Operator Tewas Tertembak dan Dua Unit Mobil Polisi Dibakar OPM di Kabupaten Yapen

Jupriono juga membantah jika ada anggotanya yang meminta biaya kepada korban terkait pembuatan laporan.

"Gak ada, bohong banget itu. Fitnah nanti kalau gak bener malah berbalik. Suruh ketemu saya, kalo ada biar saya angkut anggota itu,” tegasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI