PENJELASAN
Berdasarkan penelusuran, video unggahan SARJANA POLITIK itu ternyata tidak memuat konten yang sesuai dengan narasinya.
Dengan kata lain, tidak ditemukan informasi mengenai bergabungnya Partai Gerindra di koalisi maupun penunjukan Prabowo Subianto menjadi cawapres Anies Baswedan hingga akhir durasi video.

Justru konten tersebut memuat sejumlah klip video terkait pertemuan Prabowo dan Paloh pada tahun 2019.
Pertemuan itu tentu tidak berkaitan dengan pembentukan koalisi pendukung Anies, justru membahas perihal potensi kekuatan dan kelemahan antara kedua belah pihak untuk membangun bangsa.
Selain itu tidak ditemukan pula informasi kredibel mengenai wacana Prabowo menjadi cawapres Anies, apalagi di tengah gesekan di antara kedua kelompok loyalis.
Saat ini bakal Koalisi Perubahan mengaku masih solid dan terus membahas berbagai hal di antara ketiga partai, diduga termasuk membahas soal cawapres yang akan mendampingi Anies.
Sedangkan Partai Gerindra sendiri masih tegas mengusung Prabowo sebagai capres mereka. Waketum Partai Gerindra, Habiburrokhman juag memastikan Prabowo siap maju melawan siapapun di Pilpres 2024, termasuk Anies yang notabene pernah diusungnya di Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017.
KESIMPULAN
Baca Juga: Juru Bicara Kemenhan Ungkap Alasan Angkat Deddy Corbuzier Menjadi Letkol Tituler TNI AD

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa video unggahan kanal YouTube SARJANA POLITIK itu tidak benar. Ada ketidaksesuaian antara video dengan narasi yang diedarkan konten tersebut.