Hukum Meniup Terompet Tahun Baru dalam Islam, Benarkah Memancing Sangkakala?

Rifan Aditya Suara.Com
Rabu, 28 Desember 2022 | 15:56 WIB
Hukum Meniup Terompet Tahun Baru dalam Islam, Benarkah Memancing Sangkakala?
Hukum Meniup Terompet Tahun Baru dalam Islam, Benarkah Memancing Sangkakala? - Pengerajin menyelesaikan pembutan terompet di Kawasan Kota Tua, Glodok, Jakarta Barat, Jumat (28/12). [Suara.com/Muhaimin A Untung]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Tahun Baru Identik Terompet

Pengerajin menyelesaikan pembutan terompet di Kawasan Kota Tua, Glodok, Jakarta Barat, Jumat (28/12). [Suara.com/Muhaimin A Untung]
Pengerajin menyelesaikan pembutan terompet di Kawasan Kota Tua, Glodok, Jakarta Barat, Jumat (28/12). [Suara.com/Muhaimin A Untung]

Tradisi meniup terompet tahun baru masehi ini berasal dari orang Yahudi. Bangsa Yahudi menyambut perayaan tahun baru dengan cara meniup terompet.

Perlu diketahui bahwa perayaan tahun baru Yahudi jatuh pada bulan ke-7 dalam kalender Yahudi atau yang dikenal dengan kalender Julian. Pergantian tahun Yahudi terjadi pada bulan ke-7 yakni Tisyri.

Saat Romawi Kuno menguasai bangsa Yahudi pada 63 SM, sistem kalender mereka diubah menjadi kalender Gregorian yang digunakan hingga sekarang.

Budaya meniup terompet oleh bangsa Yahudi kemudian diadopsi oleh Romawi Kuno. Tradisi ini kemudian bertahan hingga sekarang dalam perayaan Tahun Baru masehi.

Perlu diketahui, Tujuan bangsa Yahudi meniup terompet saat tahun baru adalah untuk mengumpulkan orang untuk melakukan ibadah. Perayaan tahun baru Yahudi adalah Rosh Hashanah.

Pada malam tahun baru, mereka melakukan ibadah dengan meniup terompet yang bernama Shofar.
Shofar merupakan sebuah terompet yang terbuat dari tanduk seekor Greater Kudu. Shofar termasuk salah satu jenis terompet tertua di dunia yang sudah ada sejak 1.500 SM.

Seperti itulah penjelasan tentang hukum meniup terompet tahun baru dalam Islam menurut penjelasan Buya Yahya.

Baca Juga: Hukum Menantu Jatuh Cinta Kepada Mertua Menurut Agama, Begini Kata Buya Yahya

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI